Kunjungan Kerja Menteri Pertanian ke Kabupaten Penajam Paser Utara
PENAJAM. Menteri Pertanian H. Andi Amran Sulaiman mengadakan
kunjungan kerja ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan agenda kegiatan
tanam dan panen padi serta pola integrasi sawit dan sapi yang dilaksanakan di
Desa Labangka Barat, Kecamatan Babulu, Senin (01/08) kemarin.
Dalam sambutannya Bupati
PPU Yusran Aspar mengatakan bahwa kunjungan kerja Bapak Menteri
Pertanian ini ibarat kejatuhan durian runtuh bagi Kabupaten PPU. Yusran
Aspar juga melaporkan bahwa Kab PPU adalah salah satu lumbung pangan di
Provinsi Kalimantan Timur dengan potensi sawah tersebar di 4 (empat)
Kecamatan dan yang terbesar adalah di Kecamatan Babulu dengan luas areal
sawah sebesar 13 ribu Ha.
"Kebutuhan beras Provinsi
Kalimantan Timur devisit pangan sebesar 112 Ribu. Kabupaten PPU sekali
panen bisa memproduksi 72 ribu ton. Jika bisa panen 2 – 3 kali dalam
setahun, maka Kaltim gak perlu lagi menyuplai beras dari daerah lain,
cukup di suplay dari PPU bahkan Kaltim akan mampu menjadi lumbung pangan
Indonesia jika pertanian bisa diberdayakan secara optimal dengan
modernisasi pertanian", jelas Yusran.
Selanjutnya Yusran Aspar
melaporkan juga bahwa kendala yang terbesar yang dialami di PPU adalah
kesulitan air. Namun Pemerintah Kabupaten PPU tak henti-hentinya
melakukan inovasi dan terobosan diantaranya membangun bendungan Telake.
"Kabupaten PPU saat ini
alhamdulillah swasembada sapi dengan bantuan dari Pemerintah Pusat
sebanyak 1926 indukan dan telah lahir 1052 ekor anakan sapi," ungkapnya.
Pangdam Mulawarman dalam
sambutannya yang dibacakan oleh Asisten teroterial Kasad mengatakan
bahwa pangan merupakan komoditas penting dan strategis mengingat pangan
adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh Pemerintah. Oleh karena
itu Kodam VI Mulawarman bersama jajarannya berupaya mendorong dan
menggugah semangat seluruh lapisan masyarakat bersama-sama dengan
pemerintah daerah untuk meningkatkan hasil produktivitas pertanian.
Semua itu dilakukan untuk merperkuat ketahanan pangan Indonesia agar
tidak bergantung kepada negara lain dan berupaya sekuat tenaga untuk
mencapai kemandirian yang mustahil tercapai tanpa peran dari para
petani. Karena itulah pemerintah terus menerus berupaya menerapkan
berbagai kebijakan di sektor pertanian diantaranya kerjasama dengan TNI
untuk mempercepat program swasembada pangan. Berdasarkan kebijakan
itulah Kodam VI Mulawarman dan jajarannya mengaktualisasikan dan
mewujudkan program ketahanan pangan tersebut dengan mengajak dan
mendorong seluruh komponen bangsa dan masyarakat yang di prioritaskan
pada upaya pemenuhan masyarakat dalam kebutuhan pangan.
Ditempat yang sama,
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) dalam sambutannya yang dibacakan oleh
Asisten II Gubernur Provinsi Kaltim mengatakan menyambut baik kunjungan
kerja Menteri Pertanian ini karena pada saat ini sangat dibutuhkan
motivasi untuk memberikan dukungan moril kepada para petani yang bimbang
dengan keadaan cuaca maupun masalah pemasaran hasil ditingkat petani.
"sebagaimana kita
ketahui, bahwa produksi padi Provinsi Kaltim masih harus ditingkatkan
melalui kecepatan dan ketepatan tanam. Kabupaten PPU merupakan Kabupaten
terbesar kedua penyokong konstribusi produksi padi 12,01 % dengan
jumlah produksi 4.461 ton GKG dari produksi npadi Kaltim sebesar 336.906
ton GKG," terangnya.
Berdasarkan capaian hasil
produksi padi beberapa tahun sebelumnya, pemenuhan kebutuhan konsumsi
Kaltim baru mencapai 60-70% sehingga pemenuhan kekurangan pemenuhan
konsumsi Kaltim harus mengambil dari Provinsi lain.
"Berdasarkan laporan Tim
bahwa hingga minggu keempat bulan Juli 2016 diketahui bahwa capaian luas
tanam padi baru mencapai 22.947 ha dari target 45.700 ha dan baru
mencapai 50.21 %. Hal ini disebabkan karena iklim yang tidak mendukung
dimana selama ini terjadi kemarau yang cukup berkepanjangan sementara
swah di Kaltim adalah sawah tadah hujan," lanjutnya.
Dalam laporan tertulis
Gubernur Kaltim juga disebutkan Pada tahun 2016 ini, untuk peningkatan
produksi padi di Kaltim melalui APBN seluas dari 12 ribu ha yang terdiri
Gerakan Tanam Padi dengan Jajar Legowo 11.900 ha dan Budidaya Aston 100
ha. Untuk Kabupaten PPU 1.900 ha, aston 1.000 ha. Sedangkan untuk
pengembangan budidaya jagung Kaltim mendapat 6500 ha dan untuk
peningkatan produksi kedelai dialokasikan seluas 3200 ha yang terdiri
intensifikasi kedelai 1250 ha tersebar di 5 Kabupaten, PHT PIP Kedelai
Kedelai seluas 1950 ha tersebar di 5 Kabupaten termasuk Kabupaten PPU.
Menteri Pertanian Andi
Amran Sulaiman dalam sambutannya mengatakan bahwa khusus untuk Kabupaten
Penajam Paser Utara harus dibuatkan program intensifikasi pompanisasi.
"Litbang, kawal kegiatan
pompanisasi di 14 ribu ha yang ada di PPU. Jangan sampai gagal, Tolong
Tim BPTP, turunkan para profesor itu ke lapangan. Biar mereka menulis
dilapangan, bagaimana caranya agar Kabupaten Penajam Paser Utara bisa
panen 2-3 kali dalam satu tahun. Saya beri waktu 6 bulan sudah harus
rampung," tambah Amran.
Dalam hitung-hitungan tim
Litbang, kebutuhan pompanisasi di Kabupaten Penajam Paser Utara untuk
14 ribu ha adalah sekitar 10 unit Pompa. Sementara ini sudah udah ada 2
unit dan Menteri Pertanian memerintahkan penambahan 8 pompa lagi senilai
32 Milyar.
"Aku titip 8 unit pompa
ini. Pasang dan manfaatkan sebaik mungkin. Bapak Bupati, pasang dulu 4
unit, jika sudah berjalan baru tambah lagi 4 unit. Jika menyerah, aku
tarik kembali pompanya," ucap Amran seraya bercanda.
"Kalimantan Timur selama
ini menghasilkan 100 ribu ton beras setiap tahun. Jika upaya-upaya
seperti ini terus kita lakukan maka dalam 2-3 tahun Kalimantan Timur
tidak akan mengambil beras dari daerah lain lagi," harap Amran.
Dalam acara kunjungan kerja Menteri Pertanian ini hadir pula Anggota
Komisi IV DPR-RI Hj. Kasriyah, Ketua Bulog Kaltim, Jajaran Pimpinan PT.
Pupuk Kaltim, Jajaran Badan Litbang Kaltim, Kodim PPU, Ketua DPRD
bersama beberapa anggota DPRD Kabupaten PPU, Wakapolres PPU, dan
sejumlah Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
dan Kabupaten PPU.(Heel/Esa)
SUMBER : WWW.PENAJAMKAB.GO.ID