Krisis Eropa Tak Pengaruhi Ekspor Perkebunan
JAKARTA. Krisis ekonomi yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat hampir tidak berdampak terhadap kinerja ekspor perkebunan Indonesia. Selama semester 1 2012 ekspor komoditas perkebunan nasional mencapai US$ 16,98 miliar atau 50% dari realisasi sepanjang 2011 sebesar US$ 32,16 milliar.
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Kementan Gamal Nasir menyatakan perolehan devisa tersebut diperoleh dari ekspor komoditas perkebunan sebanyak 12,28 juta ton selama semester 1 tahun ini.
"Komoditas perkebunan penyumbang terbesar ekspor nasional yakni masih kelapa sawit atau CPO kemudian karet dan kakao" kata Gamal.
Gamal mengatakan pada semester 1 2012 produksi minyak sawit mentah CPO sebanyak 7,9 juta ton dengan nilai US$ 9,95 miliar. Untuk kinerja ekspor karet paruh pertama tahun ini US$ 5,16 miliar dari volume sebesar 1,44 juta ton karet kering.
Untuk kakao menyumbangkan devisa senilai US$ 655 juta dengan volume ekspor sebanyak 237.200 ton biji kering ucap dia.
Pada 2011, ketiga komoditas perkebunan andalan tersebut masing-masing memberikan kontribusi terhadap devisa negara US$ 17,26 miliar untuk CPO dengan volume sebesar 16,43 juta ton.
Sementara itu, karet sepanjang 2011 memberikan sumbangan devisa senilai US$ 11,13 miliar dengan volume mencapai 2,38 juta ton karet kering dan ekspor kakao mencapai 353.500 ton biji kering senilai US$ 1,17 juta.
"Selain CPO, karet, dan kakao komoditas perkebunan lain yang menyumbangkan devisa terhadap perekonomian nasional yakni kelapa, kopi, jambu mete, cengkih, teh, tembakau, lada dan lain lain kata Gamal.
Gamal juga memaparkan realisasi luas areal perkebunan untuk kelapa sawit selama semester 1 2012 mencapai 9,27 juta ha atau melebihi target yang ditetapkan 8,55 juta ha.
Sedangkan untuk karet telah mencapai 3,46 juta ha atau sesuai target yang ditetapkan sementara luasan areal kakao selama semester 1 tahun ini 1,71 juta ha hampir mencapai target seluas 1,84 juta ha.
"Capaian produksi untuk CPO selama semester 1 tahun ini mencapai 23,63 juta ton mendekati target 2012 sebesar 25,71 juta ton," tuturnya.
Produksi karet 3,27 juta ton karet kering melampaui target yang ditetapkan untuk tahun ini sebanyak 2,74 juta ton karet kering dan kakao sebanyak 833.310 ton. Sedangkan target 2012 sebanyak 1,34 juta ton biji kering.
Secara umum kinerja perkebunan nasional meningkat. Produk domestik bruto (PDB) perkebunan selama semester 1 2012 mencapai Rp 72,7 miliar dan realisasi tahun lalu Rp 153,8 miliar. Sektor perkebunan telah menyerap 21,12 juta orang dari 20,7 juta tenaga kerja pada 2011. Sedangkan neraca perdagangan perkebunan US$ 14,87 milliar dan pada 2011 sebesar US$ 29,30 miliar.
Sementara itu nilai tukar pendapatan petani (NTP)
perkebunan rakyat semester 1 tahun ini 108,60 atau lebih baik dari tahun lalu
107,70. Pendapatan pekebun US$ 14,87 per kepala keluarga KK per 2 ha dan tahun
lalu 29,30 per KK per 2 ha.
DIKUTIP DARI INVESTOR DAILY, RABU, 22 AGUSTUS 2012