Kaltim Masih Kekurangan Penangkar Karet
27 Juni 2014
Admin Website
Berita Kedinasan
4118
SAMARINDA. Pembangunan dan pengembangan perkebunan
karet di Kaltim saat ini terus mengalami peningkatan. Sementara jumlah penangkar
yang mampu menyediakan benih karet berkualitas masih sangat sedikit atau
hanya sekitar 30-40 penangkar.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Hj Etnawati, keberadaan para penangkar dalam upaya mendukung pembangunan perkebunan karet di Kaltim tentu sangat dibutuhkan.
Karet merupakan satu dari lima komoditas perkebunan yang sedang dikembangkan Pemprov Kaltim. Komoditi lain yang memiliki prospek sangat baik adalah kelapa sawit.
"Saat ini, karet merupakan komoditi yang cukup besar peningkatan tanaman dan pengembangannya selain kelapa sawit," ujar Etnawati, didampingi Kepala Bidang Produksi Sukardi, Kamis (26/6).
Karenanya lanjut Etna, pihaknya terus mendorong peningkatan pembangunan dan pengembangan tanaman karet, khususnya dengan ketersediaan bibit atau benih karet yang berkualitas.
Kendala saat ini diterangkan Etna adalah keterbatasan penangkar benih dalam menyediakan benih atau bibit. Selain, juga jumlah penangkarnya yang sangat sedikit jika dibandingkan animo masyarakat atau permintaan terhadap benih yang terus meningkat.
Selama ini Kaltim harus mendatangkan bibit atau benih karet dari luar daerah. Kondisi ini memperlambat pengembangan tanaman karet. Sebagai contoh, di Kalimantan Selatan jumlah penangkar benih karet mencapai 400 penangkar, sementara di Kaltim jumlahnya masih sangat minim.
Ke depan lanjut Etna, selain memotivasi peningkatan jumlah penangkar juga bagaimana mampu menyediakan benih unggul bermutu dengan mempersiapkan kebun-kebun entres yang baik dan tersertifikasi.
"Ketersediaan kebun entres yang baik dan tersertifikasi guna mewujudkan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Karet. Saat ini sudah ada lahan 12 hektar untuk BPT di Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat yang sudah di-SK-kan," ungkap Etnawati.
Guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan para penangkar maka Disbun Kaltim menggelar pelatihan bagi penangkar karet sekaligus dilakukan pembentukan Asosiasi Penangkar Karet se-Kaltim. (yans/sul/hmsprov)
SUMBER : BIDANG PRODUKSI
Menurut Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Hj Etnawati, keberadaan para penangkar dalam upaya mendukung pembangunan perkebunan karet di Kaltim tentu sangat dibutuhkan.
Karet merupakan satu dari lima komoditas perkebunan yang sedang dikembangkan Pemprov Kaltim. Komoditi lain yang memiliki prospek sangat baik adalah kelapa sawit.
"Saat ini, karet merupakan komoditi yang cukup besar peningkatan tanaman dan pengembangannya selain kelapa sawit," ujar Etnawati, didampingi Kepala Bidang Produksi Sukardi, Kamis (26/6).
Karenanya lanjut Etna, pihaknya terus mendorong peningkatan pembangunan dan pengembangan tanaman karet, khususnya dengan ketersediaan bibit atau benih karet yang berkualitas.
Kendala saat ini diterangkan Etna adalah keterbatasan penangkar benih dalam menyediakan benih atau bibit. Selain, juga jumlah penangkarnya yang sangat sedikit jika dibandingkan animo masyarakat atau permintaan terhadap benih yang terus meningkat.
Selama ini Kaltim harus mendatangkan bibit atau benih karet dari luar daerah. Kondisi ini memperlambat pengembangan tanaman karet. Sebagai contoh, di Kalimantan Selatan jumlah penangkar benih karet mencapai 400 penangkar, sementara di Kaltim jumlahnya masih sangat minim.
Ke depan lanjut Etna, selain memotivasi peningkatan jumlah penangkar juga bagaimana mampu menyediakan benih unggul bermutu dengan mempersiapkan kebun-kebun entres yang baik dan tersertifikasi.
"Ketersediaan kebun entres yang baik dan tersertifikasi guna mewujudkan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Karet. Saat ini sudah ada lahan 12 hektar untuk BPT di Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat yang sudah di-SK-kan," ungkap Etnawati.
Guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan para penangkar maka Disbun Kaltim menggelar pelatihan bagi penangkar karet sekaligus dilakukan pembentukan Asosiasi Penangkar Karet se-Kaltim. (yans/sul/hmsprov)
SUMBER : BIDANG PRODUKSI