
SAMARINDA. Pembangunan dan pengembangan perkebunan
karet di Kaltim saat ini terus mengalami peningkatan. Sementara jumlah penangkar
yang mampu menyediakan benih karet berkualitas masih sangat sedikit atau
hanya sekitar 30-40 penangkar.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Hj Etnawati, keberadaan
para penangkar dalam upaya mendukung pembangunan perkebunan karet di
Kaltim tentu sangat dibutuhkan.
Karet merupakan satu dari lima komoditas perkebunan yang sedang
dikembangkan Pemprov Kaltim. Komoditi lain yang memiliki prospek sangat
baik adalah kelapa sawit.
"Saat ini, karet merupakan komoditi yang cukup besar peningkatan tanaman dan
pengembangannya selain kelapa sawit," ujar Etnawati, didampingi Kepala Bidang Produksi
Sukardi, Kamis (26/6).
Karenanya lanjut Etna, pihaknya terus mendorong peningkatan pembangunan
dan pengembangan tanaman karet, khususnya dengan ketersediaan bibit
atau benih karet yang berkualitas.
Kendala saat ini diterangkan Etna adalah keterbatasan penangkar benih
dalam menyediakan benih atau bibit. Selain, juga jumlah penangkarnya
yang sangat sedikit jika dibandingkan animo masyarakat atau permintaan
terhadap benih yang terus meningkat.
Selama ini Kaltim harus mendatangkan bibit atau benih karet dari luar
daerah. Kondisi ini memperlambat pengembangan tanaman karet. Sebagai
contoh, di Kalimantan Selatan jumlah penangkar benih karet mencapai 400
penangkar, sementara di Kaltim jumlahnya masih sangat minim.
Ke depan lanjut Etna, selain memotivasi peningkatan jumlah penangkar
juga bagaimana mampu menyediakan benih unggul bermutu dengan
mempersiapkan kebun-kebun entres yang baik dan tersertifikasi.
"Ketersediaan kebun entres yang baik dan tersertifikasi guna mewujudkan
Blok Penghasil Tinggi (BPT) Karet. Saat ini sudah ada lahan 12 hektar
untuk BPT di Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat yang sudah
di-SK-kan," ungkap Etnawati.
Guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan para
penangkar maka Disbun Kaltim menggelar pelatihan bagi penangkar karet
sekaligus dilakukan pembentukan Asosiasi Penangkar Karet se-Kaltim. (yans/sul/hmsprov)
SUMBER : BIDANG PRODUKSI