Kaltim Harus Aman Bagi Masyarakat dan Iklim Investasi
24 Mei 2012
Admin Website
Artikel
4687
SAMARINDA. Kalimantan Timur diharapkan dapat menjadi salah satu
provinsi penggerak ekonomi Indonesia. Sebab itu, kondisi ketertiban dan
keamanan harus tetap terjaga. Demikian dikatakan Staf Ahli Wakil
Presiden, Dr Wawan Purwanto, saat menjadi pembicara dalam Seminar
Nasional dan Konferensi Wilayah Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia
(Ismahi) di Auditorium Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Rabu
(23/5).
"Kaltim pernah menjadi tempat masuk dan persembunyian sejumlah teroris. Ini tidak boleh lagi terjadi karena Kaltim harus menjadi tempat aman bagi masyarakat maupun bagi investor," ujarnya.
Dalam seminar yang mengambil tema Membanguan Kesadaran Hukum Berdasarkan Empat Pilar Kebangsaan itu, Wawan Purwanto mengatakan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan keamanan masyarakat berdasarkan pilar bangsa yang telah dibangun yaitu pilar Pancasila, UUD 1945, Bhinneika Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Potensi ancaman yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia, ujarnya terdapat di setiap provinsi di Indonesia tidak saja di Kaltim, yakni perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan (Sara). Karena beragamnya Bangsa Indonesia, empat pilar berbangsa haruslah ditanamkan di setiap jiwa masyarakat Indonesia.
Sementara itu, pembicara lainnya Staf Ahli Pangdam VI Mulawarman, Kolonel Jimy Hendry mengatakan bahwa tidak sepatutnya Bangsa Indonesia memperdebatkan kembali eksistensi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, karena pilar-pilar tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Jika salah satu saja dari pilar tersebut runtuh dan diabaikan, pastilah akan ada ancaman instabilitas keamanan bahkan ancaman disintegrasi bangsa," tegasnya.
Dia mengaku prihatin dengan kondisi Bangsa Indonesia saat ini, diantaranya masyarakat alergi terhadap Pancasila, lunturnya jiwa nasionalisme, maraknya radikalisme, kurangnya toleransi dalam masyarakat, penonjolan individu, kelompok dan kedaerahan.
"Kini empat pilar yang rapuh harus segera ditegakkan kembali dengan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945 dengan baik, menjiwai Bhinneka Tunggal Ika dan menjaga NKRI sehingga tetap berdaulat, utuh dan selamat sepanjang masa," ujarnya. (yul/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
"Kaltim pernah menjadi tempat masuk dan persembunyian sejumlah teroris. Ini tidak boleh lagi terjadi karena Kaltim harus menjadi tempat aman bagi masyarakat maupun bagi investor," ujarnya.
Dalam seminar yang mengambil tema Membanguan Kesadaran Hukum Berdasarkan Empat Pilar Kebangsaan itu, Wawan Purwanto mengatakan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan keamanan masyarakat berdasarkan pilar bangsa yang telah dibangun yaitu pilar Pancasila, UUD 1945, Bhinneika Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Potensi ancaman yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia, ujarnya terdapat di setiap provinsi di Indonesia tidak saja di Kaltim, yakni perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan (Sara). Karena beragamnya Bangsa Indonesia, empat pilar berbangsa haruslah ditanamkan di setiap jiwa masyarakat Indonesia.
Sementara itu, pembicara lainnya Staf Ahli Pangdam VI Mulawarman, Kolonel Jimy Hendry mengatakan bahwa tidak sepatutnya Bangsa Indonesia memperdebatkan kembali eksistensi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, karena pilar-pilar tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Jika salah satu saja dari pilar tersebut runtuh dan diabaikan, pastilah akan ada ancaman instabilitas keamanan bahkan ancaman disintegrasi bangsa," tegasnya.
Dia mengaku prihatin dengan kondisi Bangsa Indonesia saat ini, diantaranya masyarakat alergi terhadap Pancasila, lunturnya jiwa nasionalisme, maraknya radikalisme, kurangnya toleransi dalam masyarakat, penonjolan individu, kelompok dan kedaerahan.
"Kini empat pilar yang rapuh harus segera ditegakkan kembali dengan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945 dengan baik, menjiwai Bhinneka Tunggal Ika dan menjaga NKRI sehingga tetap berdaulat, utuh dan selamat sepanjang masa," ujarnya. (yul/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM