Industri Sawit RI Kalah Dari Malaysia, Ini Penyebabnya
JAKARTA. Produksi dan kualitas sawit Indonesia masih
kalah dengan Malaysia, hal ini salah satunya karena banyaknya beredar
bibit sawit palsu, sehingga produktivitas perkebunan sawit rakyat masih
rendah.
Dikatakan Menteri Pertanian Suswono, produktivitas sawit
Indonesia masih kalah dibandingkan Malaysia, walaupun Indonesia
merupakan salah satu negara terbesar penghasil minyak sawit (crude palm
oil/CPO).
"Ini karena utamanya produksi perkebunan kelapa sawit
rakyat masih rendah," ujar Suswono usai menghadiri International
Conference And Exhibition On Palm Oil 2013, di Jakarta Convention Center
(JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Masih rendahnya
produktivitas perkebunan rakyat ini, kata Suswono, di antaranya karena
usia pohon kepala sawit banyak yang tua dan banyak beredarnya bibit
sawit yang tidak tersertifikasi (palsu).
"Untuk itu pemerintah
melalui Kementerian Pertanian banyak melakukan upaya seperti memberikan
bantuan benih untuk mengganti pohon sawit yang sudah tua, artinya kita
melakukan peremajaan," ucapnya.
Suswono mengatakan, pihaknya juga
melakukan berbagai pembinaan, perawatan, serta membantu memberikan
pemupukan. "Sehingga kita harapkan perkebunan kepala sawit juga mendekat
produktivitas perkebunan besar," tukasnya.
Ditambahkan
Sekretaris Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Mukti Sarjdono,
pemerintah juga aktif melakukan pergantian bibit sawit palsu.
"Banyak
beredar bibit sawit tidak bersertifikat, sehingga ketika besar ternyata
sawitnya bunga jantan dan tidak menghasilkan bijih sawit," ungkapnya.
Kementerian
Pertaian, kata Mukti, melakukan pergantian secara cuma-cuma untuk bibit
sawit yang palsu. "Tapi karena dananya terbatas sehingga belum mampu
mencakup seluruh perkebunan masyarakat yang membutuhkan," tandasnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SELASA, 7 MEI 2013