SENDAWAR - Hadirnya investor perkebunan kelapa sawit di
Kubar didukung oleh pemerintah. Namun pembukaan lahan harus
memperhatikan keberlangsungan lingkungan. Hal ini ditegaskan Bupati
Kubar Ismail Thomas di workshop pembangunan perkebunan kelapa sawit
berkelanjutan, yang digelar World Wildlife Fund (WWF) Indonesia di
ruang diklat lantai 3 Kantor Bupati Kubar, Selasa (31/5) kemarin. Hadir
sekitar 50 peserta dari kalangan perusahaan kelapa sawit di Kubar,
pemerintah, dan masyarakat.
Workshop ini adalah bentuk kerja sama pemerintah dengan WWF terkait
pembangunan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan areal kelapa sawit.
Pengembangan perkebunan kelapa sawit, kata Ismail Thomas, dapat
memberikan keuntungan kepada semua pihak terkait. Terutama masyarakat,
yakni dengan terbukanya lapangan pekerjaan.
“Di sisi lain, Kalimantan kaya akan satwa dan tumbuhan liar yang
dilindungi. Untuk itu saya sangat mengharapkan agar satwa dan tumbuhan
liar tersebut tidak musnah saat pembukaan perkebunan,” tegas Ismail
lagi.
Dikatakannya, pemerintah melalui WWF mengharapkan agar setiap
perusahaan yang nantinya bertanggung jawab dapat mengikuti peraturan
dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga pembangunan ekonomi tersebut
dapat berjalan secara sinergis. Pembangunan perkebunan kelapa sawit
bertujuan tidak ada lagi lahan yang terlantar. “Untuk itu sangat
diperlukan niat baik dari para investor,” tegasnya.
WWF akan menjadi pelaksana sertifikasi pembangunan Kubar dalam hal
perkebunan kelapa sawit, dan membantu peran perkebunan tidak hanya di
wilayah regional saja tetapi sampai internasional. Untuk itu, bupati
berharap WWF akan mengajak Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, Peternakan
dan Perikanan (Disbuntanakan) bekerja sama dalam menganalisis lahan mana
yang cocok dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit.
Diharapkan melalui kegiatan tersebut, terwujud pembangunan yang berjalan harmonis dan ramah lingkungan.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 1 JUNI 2011