Bupati : WWF - Disbuntanakan Harus Analisis Lahan Dulu
01 Juni 2011
Admin Website
Artikel
3670
SENDAWAR - Hadirnya investor perkebunan kelapa sawit di
Kubar didukung oleh pemerintah. Namun pembukaan lahan harus
memperhatikan keberlangsungan lingkungan. Hal ini ditegaskan Bupati
Kubar Ismail Thomas di workshop pembangunan perkebunan kelapa sawit
berkelanjutan, yang digelar World Wildlife Fund (WWF) Indonesia di
ruang diklat lantai 3 Kantor Bupati Kubar, Selasa (31/5) kemarin. Hadir
sekitar 50 peserta dari kalangan perusahaan kelapa sawit di Kubar,
pemerintah, dan masyarakat.
Workshop ini adalah bentuk kerja sama pemerintah dengan WWF terkait pembangunan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan areal kelapa sawit. Pengembangan perkebunan kelapa sawit, kata Ismail Thomas, dapat memberikan keuntungan kepada semua pihak terkait. Terutama masyarakat, yakni dengan terbukanya lapangan pekerjaan.
“Di sisi lain, Kalimantan kaya akan satwa dan tumbuhan liar yang dilindungi. Untuk itu saya sangat mengharapkan agar satwa dan tumbuhan liar tersebut tidak musnah saat pembukaan perkebunan,” tegas Ismail lagi.
Dikatakannya, pemerintah melalui WWF mengharapkan agar setiap perusahaan yang nantinya bertanggung jawab dapat mengikuti peraturan dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga pembangunan ekonomi tersebut dapat berjalan secara sinergis. Pembangunan perkebunan kelapa sawit bertujuan tidak ada lagi lahan yang terlantar. “Untuk itu sangat diperlukan niat baik dari para investor,” tegasnya.
WWF akan menjadi pelaksana sertifikasi pembangunan Kubar dalam hal perkebunan kelapa sawit, dan membantu peran perkebunan tidak hanya di wilayah regional saja tetapi sampai internasional. Untuk itu, bupati berharap WWF akan mengajak Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan (Disbuntanakan) bekerja sama dalam menganalisis lahan mana yang cocok dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit.
Diharapkan melalui kegiatan tersebut, terwujud pembangunan yang berjalan harmonis dan ramah lingkungan.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 1 JUNI 2011
Workshop ini adalah bentuk kerja sama pemerintah dengan WWF terkait pembangunan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan areal kelapa sawit. Pengembangan perkebunan kelapa sawit, kata Ismail Thomas, dapat memberikan keuntungan kepada semua pihak terkait. Terutama masyarakat, yakni dengan terbukanya lapangan pekerjaan.
“Di sisi lain, Kalimantan kaya akan satwa dan tumbuhan liar yang dilindungi. Untuk itu saya sangat mengharapkan agar satwa dan tumbuhan liar tersebut tidak musnah saat pembukaan perkebunan,” tegas Ismail lagi.
Dikatakannya, pemerintah melalui WWF mengharapkan agar setiap perusahaan yang nantinya bertanggung jawab dapat mengikuti peraturan dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga pembangunan ekonomi tersebut dapat berjalan secara sinergis. Pembangunan perkebunan kelapa sawit bertujuan tidak ada lagi lahan yang terlantar. “Untuk itu sangat diperlukan niat baik dari para investor,” tegasnya.
WWF akan menjadi pelaksana sertifikasi pembangunan Kubar dalam hal perkebunan kelapa sawit, dan membantu peran perkebunan tidak hanya di wilayah regional saja tetapi sampai internasional. Untuk itu, bupati berharap WWF akan mengajak Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan (Disbuntanakan) bekerja sama dalam menganalisis lahan mana yang cocok dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit.
Diharapkan melalui kegiatan tersebut, terwujud pembangunan yang berjalan harmonis dan ramah lingkungan.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 1 JUNI 2011