HPE CPO Desember 2013 Naik 11%
27 November 2013
Admin Website
Berita Nasional
4465
JAKARTA. Kementerian Perdagangan menaikkan Harga Patokan Ekspor
minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) periode Desember 2013 sebesar
11% dibandingkan dengan bulan sebelumnya menjadi US$841 per metrik ton.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan hal tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
"Penetapan HPE tersebut dilakukan setelah memperhatikan usul tertulis dan hasil rapat koordinasi dengan instansi teknis terkait pada 20 November 2013," kata Bachrul dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (27/11/2013).
Penetapan HPE CPO tersebut, lanjutnya, didasarkan pada Harga Referensi CPO US$912,38 per metrik ton atau naik 9% dari periode bulan sebelumnya (US$831.50 per metrik ton) sehingga didapat HPE CPO US$841 per metrik ton atau naik 11% dibandingkan periode bulan sebelumnya, US$757 per metrik ton.
Bachrul menuturkan HPE biji kakao periode Desember 2013 tidak banyak mengalami peningkatan dari US$2.377 per ton pada November 2013 menjadi US$2.401 per ton. Harga referensi biji kakao periode Desember 2013 senilai US$2.692,79 per metrik ton atau mengalami kenaikan sebesar 0,9% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Pihaknya juga menaikkan Bea Keluar (BK) CPO menjadi 11% pada Desember 2013 dari bulan sebelumnya yang bertengger pada level 9%. Tarif bea keluar CPO ini berpedoman pada harga referensi yang didasarkan pada harga rata-rata Cost Insurance Freight (CIF) CPO dari Rotterdam, bursa Malaysia dan bursa Indonesia.
Di samping itu, tarif bea keluar untuk biji kakao tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya sebesar 5%.
DIKUTIP DARI BISNIS INDONESIA, RABU, 27 NOPEMBER 2013
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan hal tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
"Penetapan HPE tersebut dilakukan setelah memperhatikan usul tertulis dan hasil rapat koordinasi dengan instansi teknis terkait pada 20 November 2013," kata Bachrul dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (27/11/2013).
Penetapan HPE CPO tersebut, lanjutnya, didasarkan pada Harga Referensi CPO US$912,38 per metrik ton atau naik 9% dari periode bulan sebelumnya (US$831.50 per metrik ton) sehingga didapat HPE CPO US$841 per metrik ton atau naik 11% dibandingkan periode bulan sebelumnya, US$757 per metrik ton.
Bachrul menuturkan HPE biji kakao periode Desember 2013 tidak banyak mengalami peningkatan dari US$2.377 per ton pada November 2013 menjadi US$2.401 per ton. Harga referensi biji kakao periode Desember 2013 senilai US$2.692,79 per metrik ton atau mengalami kenaikan sebesar 0,9% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Pihaknya juga menaikkan Bea Keluar (BK) CPO menjadi 11% pada Desember 2013 dari bulan sebelumnya yang bertengger pada level 9%. Tarif bea keluar CPO ini berpedoman pada harga referensi yang didasarkan pada harga rata-rata Cost Insurance Freight (CIF) CPO dari Rotterdam, bursa Malaysia dan bursa Indonesia.
Di samping itu, tarif bea keluar untuk biji kakao tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya sebesar 5%.
DIKUTIP DARI BISNIS INDONESIA, RABU, 27 NOPEMBER 2013