JAKATA. Kementerian Perindustrian memproyeksikan
produksi minyak sawit mentah alias Crude Palm Oil (CPO) pada tahun 2020
akan mencapai 40 juta ton. Hal itu dikatakan oleh Menteri Perindustrian,
MS Hidayat sebagai bagian dari hilirisasi industri yang sedang
dilancarkan pemerintah.
"CPO kita 23 juta, 2020 menjadi 40 juta
pengolahan lebih ditekankan pada hilirisasi dan itu program yang
direncanakan," ungkap Hidayat di Kantornya, Senin (27/8/2012).
Dia
menyebutkan, ini merupakan salah satu program pemerintah untuk
memperkuat hilirisasi. Tak hanya itu, untuk menambah nilai jual dan
kualitas produk, pemerintah pun akan melancarkan program pemberian
merek.
"Perlu juga program branding ini untuk mengangkat kualitas produk," tambahnya.
Lebih
lanjut dirinya mengungkapkan, hilirisasi ini dilakukan karena salah
satu penyebab penurunan devisa adalah ekspor bahan baku yang semakin
berkurang, juga untuk memberikan value added (nilai tambah) bagi produk
Indonesia khususnya minyak kelapa sawit.
"Jadi hilirisasi
industri ini untuk memberian nilai tambah bagi nilai produk Indonesia,
dan dalam perspektif industri ini untuk ketahanan industri nasional
juga," imbuhnya.
Hilirisasi industri ini dikatakan Hidayat sudah
dilakukan dalam beberapa tahun kebelakang. Sebagai buktinya, pada tahun
2011 ekspor produk turunan minyak kelapa sawit mencapai 61% dari total,
atau naik dari 39% di tahun 2010.
"Tahun 2011 ekspor produk turunan minyak kelapa sawit mencapai 61 persen dari total, naik dari 39 persen tahun 2010," tandasnya.
DIKUTIP DARI DETIK, SENIN, 27 AGUSTUS 2012