(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Harga Karet Mendekati Normal

06 April 2011 Admin Website Artikel 17407

PENAJAM -Setelah mengalami penurunan hingga 70 persen, harga karet mentah di tingkat petani, dalam sepekan terakhir mengalami lonjakan. Saat ini,  harga karet tembus Rp 12 ribu per kilogram,  setelah pada Februari–Maret 2011 lalu hanya dihargai Rp 5 ribu per kilogram.

Tentu, lonjakan harga ini membuat petani karet di Penajam Paser Utara (PPU) mulai bisa tersenyum seiring harga jual yang mendekati harga normal. Tak pelak, petani kembali bersemangat menyadap getah di kebun.

Alhamdulillah meski belum 100 persen normal, harganya mulai naik sejak minggu lalu. Sekarang sudah mencapai Rp 12-13 ribu.,” tutur H Yunus, pemilik kebun karet rakyat, di Penajam,  Selasa, (5/4) kemarin. Untuk harga normal berkisar Rp 16 ribu per kilogram.

Dikatakan Yunus, petani memperkirakan penurunan karet yang mendadak beberapa waktu lalu lebih disebabkan permainan dari perusahaan pengolahan karet yang memanfaatkan isu tsunami Jepang dan naiknya minyak dunia sebagai alasan penurunan harga.

“Memang, ekspor karet paling besar dari Jepang. Tapi, kami juga melihat harga dulu sebelum menjual hasil sadapan kami. Dan Alhamdulillah, setelah kami simpan harganya berangsur naik,” katanya.

Dibeberkannya, petani karet di PPU rata-rata masih menjual karet hasil sadapan kepada tengkulak yang datang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Jadi, naik atau turunnya harga masih bisa dimainkan tengkulak.

“Memang itu salah satu kendalannya. Kaltim masih belum ada pabrik pengolahan karet. Jadi salah satu alternatif penjualan ya dilempar ke Banjarmasin. Tapi, biasanya para tengkulak juga memastikan harga yang di ambil dari petani PPU tak jauh beda dengan karet dari Kalsel,” tegasnya.

Saat ini, dari 30 hektare lahan yang digarap Yunus, setiap bulannya menghasilkan 2,5 sampai 3,5 ton per bulan. Jumlah tersebut, kata dia, belum maksimal, karena yang disadap hanya sebagian dari 30 hektare.

Kenaikan harga juga dibenarkan oleh beberapa petani lain, Yuyun salah satunya. Pria yang juga bekerja di perusahaan perkebunan PT Majapahit mengaku harga karet rakyat mulai berangsur naik. “Seminggu ini sudah mulai naik. Semoga saja terus naik hingga normal, (Rp 17 ribu Red.),” katanya.

Meski harga berangsur normal, petani masih berharap ada pabrik pengolahan karet di Kaltim. Dengan demikian, petani bisa menjual langsung  hasil karet ke pabrik tanpa melalui pengepul.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 6 APRIL 2011

Artikel Terkait