Harga Karet Lesu
29 Agustus 2014
Admin Website
Berita Daerah
5089
SAMARINDA. Sejumlah petani kebun karet di
Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar) mengadu ke DPRD beberapa
hari lalu. Pasalnya, beberapa bulan terakhir harga karet mentah di
pasaran menurun drastis. Akibatnya, daya beli masyarakat ikut menurun.
Anggota DPRD Kukar Firnadi Ikhsan mengatakan, persoalan menurunnya harga
karet, dari Rp 14 ribu menjadi Rp 4.000 dipengaruhi hukum pasar.
Tetapi persoalan ini tidak lepas dari campur tangan pengumpul karet
yang diyakini ada permainan harga. Sehingga harga karet mengalami
penurunan yang cukup signifikan, tanpa merinci lebih lanjut.
Menurutnya, persoalan ini harus mampu dipikirkan oleh dinas terkait.
Pasalnya, berbicara masalah anggaran dan bantuan untuk pengembangan perkebunan dan pertanian di Kukar cukup besar.
Tetapi masyarakat sebagian besar belum merasakan hal itu. "Ini
persoalan bagaimana masyarakat bisa sejahtera, tanpa mereka harus
berpikir ke mana hasil kebun mereka dipasarkan, tanpa harus waswas
dengan masalah harga," katanya.
Dia menyarankan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
(Disperindagkop) untuk membentuk koperasi yang betul-betul dikelola
dengan profesional. Sehingga apa yang diinginkan pemerintah daerah
melalui program Gerbang Raja bisa terwujud. "Seharusnya ada harga
standar yang bisa digunakan, sehingga ketika karet mengalami penurunan
harga bisa tetap stabil dan penghasilan petani tidak terpengaruh," harap
Firnadi.
Menurutnya, ini adalah persoalan bersama. DPRD selaku pengawas dan pemerintah daerah yang punya gawean,
memiliki pekerjaan rumah yang harus terus dibenahi secara seksama.
Sehingga persoalan-persoalan seperti ini, mampu ditekan ke depan. (adv/*/rvj/kri/k9)
DIKUTIP DARI KALTIM POST,RABU, 27 AGUSTUS 2014
DIKUTIP DARI KALTIM POST,RABU, 27 AGUSTUS 2014