Hanya 19 Perusahaan yang Kantongi Sertifikat Sawit Lestari Ala Indonesia
JAKARTA. Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)
atau standar sawit lestari ala Indonesia belum banyak dimiliki
perusahaan sawit yang ada di Indonesia. Dari ribuan perusahaan sawit di
Indonesia, yang sudah mendapatkan sertifikasi baru 19 perusahaan.
"Sampai
saat ini baru 19 perusahaan yang mendapatkan ISPO," ujar Sekjen
Kementerian Pertanian Hari Priyono ditemui di Seminar Perkebunan Kelapa
Sawit Berkelanjutan Indonesia 2013, di Hotel Grand Melia, Selasa
(24/9/2013).
Menurut Hari, target pemerintah setiap tahun jumlah
perusahaan/perkebunan yang sudah mendapatkan ISPO akan meningkat dua
kali lipat. "Tahun 2014 diharapkan jumlah perusahaan yang memiliki ISPO
bertambah dua kali lipat, tahun depan angkanya bisa 50-60 perusahaan,"
ucapnya.
Diakui Hari, banyak kampanye negatif terhadap produksi
minyak kelapa sawit Indonesia. "Kita harus jawab itu, kita terima
sebagai tantangan, dimana saat ini Indonesia sungguh-sungguh menerapkan
standar terhadap perkebunan dan produksi kelapa sawit," katanya.
ISPO
ini wajib bagi perusahaan kelapa sawit paling lambat 31 Desember 2014,
apabila perusahaan perkebunan kepala sawit kelas I, II atau kelas III
sampai dengan batas waktu yang tentukan tidak memiliki ISPO, dikenakan
sanksi penurunan kelas kebun menjadi Kelas IV.
Sebelumnya Mentan
Suswono menegaskan ISPO ini bukan hanya wacana, pemerintah berkomitmen
bersama pelaku industri untuk menerapkan ISPO serius dan nyata.
"ISPO
baru dikeluarkan pada 2011, namun pada awal 2013 ISPO suudah mampu
mengeluarkan 10 sertifikasi terdiri atas 9 sertifikasi buat kebun dan 1
buah untuk pabrik kepala sawit. Ini sebuah capaian penting mengingat
dalam ICE-PO ini hadir perwakilan dari 20 negara asing," kata Suswono
beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui Amerika Serikat dan Uni Eropa menolak CPO Indonesia
karena adanya dugaan terhadap industri sawit Indonesia yang menyebabkan
kerusakan lingkungan terutama rusaknya lahan gambut dan hutan Indonesia.
Selama ini sertifikasi untuk sawit banyak yang mengacu ke standar Eropa
melalui Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SELASA, 24 SEPTEMBER 2013