Gubernur Puji CSR dan Minta Bantu Pemasaran
21 Juni 2011
Admin Website
Artikel
3667
TENGGARONG. Tanpa jadual protokoler, mendadak Gubernur Awang Faroek
melakukan peninjauan ke arena Expo Penas XIII Petani Nelayan. Gubernur
hanya didampingi Karo Humas dan Protokol Pemprov Kaltim, HM Yadi Robyan
Noor dan Pj. Kadishut Kaltim, Chairil Anwar.
"Saya lihat apa-apa yang dipamerkan sudah cukup bagus. Itu menandakan bahwa potensi pertanian kita memang sangat bagus, tinggal bagaimana kita bisa terus mengupayakan nilai tambah dari hasil-hasil pertanian kita," kata Awang Faroek, usai peninjauan yang berlangsung sekitar satu jam.
Itulah mengapa, saat pembukaan Penas XIII yang dihadiri Wapres Boediono, Sabtu lalu, Gubernur Awang Faroek memberi tekanan kuat tentang pentingnya pemerintah pusat memberikan dukungan terhadap pengembangan industri pertanian di Kaltim. Selain memberikan nilai tambah, produk yang dihasilkan dipastikan juga akan lebih memiliki daya saing lebih tinggi sehingga secara langsung juga mengangkat perekonomian dan kesejahteraan petani.
Gubernur Awang Faroek juga memberikan apresiasi tinggi atas kerjasama yang telah dilakukan sejumlah perusahaan di Kaltim dengan masyarakat di sekitar operasi perusahaan dalam bentuk community social responsibility (CSR). Kerjasama itu diwujudkan diantaranya dalam bentuk pembuatan produk-produk kerajinan makanan dan minuman, maupun kerajinan dengan teknologi tepat guna.
"Hasil-hasil kerjasama masyarakat dan perusahaan dalam bentuk CSR saya lihat tadi sudah sangat baik. Cuma saya sarankan, agar CSR tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi harus dibantu sampai pemasaran produknya," saran Gubernur. Selama hampir satu jam, Gubernur Awang Faroek menyisir hampir semua stand yang ada di area expo tersebut. Menurut Ujang, dari PT Feraco, selaku event organizer expo, mengatakan kegiatan itu terdiri atas 525 stand dengan 300 peserta.
Mengakhiri kunjungannya, Gubernur sempat menyaksikan pameran foto yang juga disiapkan di pintu masuk utama expo. "Potonya bagus-bagus ya, pencahayaannya pas betul," ujar Gubernur memberi komentar. Selama kunjungan ini, Gubernur Awang Faroek juga harus kerepotan menerima ajakan masyarakat untuk foto bersama, termasuk sejumlah kontingen luar daerah, misalnya dari Bali dan Papua.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
"Saya lihat apa-apa yang dipamerkan sudah cukup bagus. Itu menandakan bahwa potensi pertanian kita memang sangat bagus, tinggal bagaimana kita bisa terus mengupayakan nilai tambah dari hasil-hasil pertanian kita," kata Awang Faroek, usai peninjauan yang berlangsung sekitar satu jam.
Itulah mengapa, saat pembukaan Penas XIII yang dihadiri Wapres Boediono, Sabtu lalu, Gubernur Awang Faroek memberi tekanan kuat tentang pentingnya pemerintah pusat memberikan dukungan terhadap pengembangan industri pertanian di Kaltim. Selain memberikan nilai tambah, produk yang dihasilkan dipastikan juga akan lebih memiliki daya saing lebih tinggi sehingga secara langsung juga mengangkat perekonomian dan kesejahteraan petani.
Gubernur Awang Faroek juga memberikan apresiasi tinggi atas kerjasama yang telah dilakukan sejumlah perusahaan di Kaltim dengan masyarakat di sekitar operasi perusahaan dalam bentuk community social responsibility (CSR). Kerjasama itu diwujudkan diantaranya dalam bentuk pembuatan produk-produk kerajinan makanan dan minuman, maupun kerajinan dengan teknologi tepat guna.
"Hasil-hasil kerjasama masyarakat dan perusahaan dalam bentuk CSR saya lihat tadi sudah sangat baik. Cuma saya sarankan, agar CSR tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi harus dibantu sampai pemasaran produknya," saran Gubernur. Selama hampir satu jam, Gubernur Awang Faroek menyisir hampir semua stand yang ada di area expo tersebut. Menurut Ujang, dari PT Feraco, selaku event organizer expo, mengatakan kegiatan itu terdiri atas 525 stand dengan 300 peserta.
Mengakhiri kunjungannya, Gubernur sempat menyaksikan pameran foto yang juga disiapkan di pintu masuk utama expo. "Potonya bagus-bagus ya, pencahayaannya pas betul," ujar Gubernur memberi komentar. Selama kunjungan ini, Gubernur Awang Faroek juga harus kerepotan menerima ajakan masyarakat untuk foto bersama, termasuk sejumlah kontingen luar daerah, misalnya dari Bali dan Papua.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM