Gubernur: Lanjutkan Program Sejuta Hektare Sawit Tahap II
SAMARINDA. Sektor perkebunan diharapkan menjadi
lokomotif baru bagi perekonomian Kaltim mendampingi sektor minyak, gas
dan pertambangan. Hal tersebut dikatakan Gubernur Kaltim, Dr H Awang
Faroek Ishak meletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan kelapa
sawit PT Cahaya Tiara Plantation di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara
Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (24/4).
Menurut Awang Faroek, sektor pertanian dalam arti luas termasuk di
dalamnya sektor perkebunan merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbarui yang dapat dikembangkan oleh perusahaan besar ataupun
bermitra dengan masyarakat melalui program plasma.
"Saat ini telah terbangun 39 pabrik kelapa sawit di seluruh Kaltim dan
peletakan batu pertama di PT Cahaya Tiara Plantation ini adalah pabrik
yang ke 40," kata gubernur.
Pabrik pengolahan kelapa sawit itu telah dibangun di Kabupaten Paser tujuh pabrik di Kutai Timur 14 pabrik, Berau dua pabrik, Nunukan tiga pabrik, Kutai Kartanegara sembilan pabrik dan Penajam Paser Utara serta Kutai Barat, masing-masing satu pabrik.
Awang Faroek juga optimistis dengan realisasi penanaman kelapa sawit
melalui program satu juta hektar kelapa sawit akan tercapai pada 2013.
Awang Faroek juga bertekad akan mencanangkan Program Satu Juta Hektar
Kelapa Sawit tahap kedua pada 2013-2017.
Pemprov Kaltim sudah menetapkan kawasan Maloy di Kutai Timur sebagai
kawasan industri dan pelabuhan terpadu terbesar di wilayah Indonesia
Timur yang diantaranya akan memberikan kemudahan ekspor minyak sawit
(Crude Palm Oil/CPO).
"Saya yakin dengan tercapainya target penanaman sawit satu juta hektar yang telah kita laksanakan ditambah target dari tiga provinsi lainnya di Kalimantan, maka kelapa sawit yang dihasilkan di pulau Kalimantan saja akan berjumlah lima juta hektar. Indonesia akan mampu menjadi penghasil sawit terbesar di dunia," beber Awang.
Untuk itu, kepada seluruh perusahaan perkebunan kepala sawit di Kaltim
agar tetap bergairah dan selalu optimistis dalam menjalankan usahanya.
Awang berharap, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dari sektor
perkebunan kelapa sawit ini.
Selain peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit
milik PT Cahaya Tiara Plantation, juga diserahkan Sertifikat ISO
9001:2008 Manajemen Mutu kepada PT Cahaya Anugerah Plantation dan
peresmian sejumlah fasilitas kebun diantaranya Poliklinik Kebun yang
tidak saja melayani tenaga kerja di lingkungan perusahaan tetapi juga
melayani masyarakat sekitarnya.
Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari mengatakan
dengan pembangunan pabrik kelapa sawit ini maka produksi kelapa sawit di
Kecamatan Muara Kaman tidak akan dikirim ke tempat lain sehingga akan
lebih membuka peluang tenaga kerja baru.
Menurutnya, dengan banyaknya perusahaan perkebunan kelapa sawit yang
diharuskan untuk membentuk plasma dan melibatkan masyarakat, maka
kesejahteraan masyarakat akan meningkat juga.
"Saat ini lihat saja masyarakat di sekitar kebun, baik yang menjadi pekerja maupun yang menggarap plasma, kesejahteraan mereka sudah lebih baik. Indikatornya tiap rumah kini telah memiliki kendaraan bermotor," ujarnya bangga.
Selain itu, Direktur Utama PT. Cahaya Tiara Plantation, Bachtiar SE
mengatakan komoditi kelapa sawit masih menjadi primadona untuk sektor
perkebunan dengan margin keuntungan sebesar delapan persen per tahunnya.
Pabrik pengolahan kelapa sawit ini akan dibangun dengan dua tahap.
Pabrik yang diresmikan pada tahap pertama ini diperkirakan mampu
memroses 60 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam dan diperkirakan selesai
pembangunannya pada tahun 2013. Sedangkan pabrik tahap ke dua akan
dimulai pembangunannya pada tahun 2017.
"Perusahaan telah melakukan realisasi penanaman sebanyak 100 persen dari
tujuh ribu hektar lahan yang ada. Mempekerjakan 1.000 tenaga kerja,
terdiri dari pegawai tetap, borongan dan tenaga kerja lepas. Dari 7.000
hektare tersebut perusahaan telah membangun plasma seluas 2.300
hektare," jelasnya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM