.JPG)
SAMARINDA. Dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman
karet serta menghindarkan tanaman dari serangan OPT (organism
pengganggu tumbuhan) penting, maka Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim
intensif menggelar pelatihan bagi petani.
Melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengembangan Perlindungan
Tanaman Perkebunan (P2TP) menyelenggarakan pelatihan Pengendalian OPT
penting tanaman Karet khususnya bagi 30 petani di Kecamatan Muara Samu
Kabupaten Paser pada Juni lalu.
Kepala Disbun Kaltim Etnawati mengatakan karet merupakan komoditas
unggulan di Kaltim yang banyak memberikan kontribusi besar bagi
pendapatan petani, namun perlu diwaspadai serangan OPT terhadap tanaman
tersebut.
Menurut dia, diantara OPT penting tanaman karet adalah Jamur Akar Putih
(JAP /Rigidiporus microporus) atau salah satu penyakit paling berbahaya
yang dapat mengakibatkan turunnya hasil produksi bahkan kematian dengan
intensitas sangat tinggi pada tanaman.
"JAP menyerang akar tunggang maupun akar lateral yang dapat
mengakibatkan kematian, terutama pada tanaman karet berumur dua hingga
empat tahun dan penularannya melalui kontak akar tanaman sehat dengan
akar yang terserang serta melalui hizomorf yang menjalar bebas dalam
tanah," ungkap Etnawati.
Dalam pelatihan juga disosialisasikan beberapa cara pengendalian OPT
penting Karet. Diantaranya, penggunaan jamur Trichoderma sp yang
merupakan cendawan antagonis pathogen atau Jamur Akar Putih itu.
Penggunaan jamur ini dilakukan dari tempat pembibitan sampai hingga
penanaman guna pengendalian secara prefentif, sedangkan untuk tanaman
karet yang telah terkena penyakit dilakukan penanganan enam bulan
sekali.
"Pelatihan antisipasi JAP akan dilaksanakan secara berkelanjutan,
dengan harapan petani mampu melakukan pengendalian OPT pada tanaman
karet serta mampu mengaplikasikan teknologi yang ramah lingkungan,"
harap Etnawati. (yans/hmsprov)
SUMBER : UPTD PENGEMBANGAN PERLINDUNGAN TANAMAN PERKEBUNAN