Disbun Gelar Penyusunan RDKK dan Kebutuhan Alsin
Menurut Kepala Disbun Kaltim diwakili oleh Kepala Bidang Produksi, Sukardi SP dalam pertemuan ini juga dilakukan pembahasan mengenai penggunaan alat dan mesin perkebunan agar sudah sesuai dengan komoditi perkebunan yang ada.
Selain itu, pertemuan ini lanjutnya bertujuan memberikan bimbingan kepada
petani dalam merencanakan kebutuhan sarana produksi. "Menyalurkan pupuk
bersubsidi sesuai peruntukkannya," ujar Sukardi, Rabu (10/9).
Termasuk meningkatkan apresiasi pengetahuan dan keterampilan menggunakan alat
mesin. Dilakukan pembinaan bagi petani dalam upaya penanganan pasca panen
sekaligus membantu petani menentukan alat mesin yang sesuai untuk digunakan
pasca panen.
Sukardi menjelaskan pupuk merupakan sarana produksi yang sangat penting dalam
peningkatan produktivitas dan produksi komoditi pertaian dalam mewujudkan
ketahanan pangan nasional khususnya Kaltim.
Untuk itu pemerintah berkepentingan melakukan berbagai kebijakan dibidang pupuk
agar terwujud iklim yang kondusif bagi penyediaan pupuk di daerah. Selain itu,
petani mudah mendapatkan pupuk sesuai dengan kebutuhannya serta memenuhi azas
enam tepat.
Disebutkannya, penyaluran pupuk dari produsen kepada distributor hingga ke
pengecer resmi dilakukan melalui sistem tertutup yang didasarkan pada RDKK yang
merupakan instrumen dalam penumbuhan pertisipasi kelompok tani/petani, aparat
pembina dan stakholders.
Agar RDKK yang diusulkan kelompok akurat lanjutnya, perlu disusun melalui
musyawarah dan diselesaikan masing-masing kelompok dua bulan sebelum musim
tanam dan RDKK diusulkan merupakan kebutuhan riil dilapangan untuk satu periode
(satu tahun) dalam pengelolaan usaha tani.
"Untuk itu saya berharap para petani peserta pelatihan memanfaatkan kesempatan
ini sebaik-baiknya untuk belajar danmemahami bagaimana penyusuanan RDKK," harap Sukardi.
Selain itu, penggunaan alat dan mesin (alsin) pertanian sangat mempengaruhi
tingkat perkembangan pembangunan usaha perkebunan baik perusahaan besar swasta
maupun perkebunan rakyat.
"Kekurangan alsin serta kurang optimalnya pemanfaatan atau penggunaan alsin
akan mengakibatkan lambatnya realisasi fisik kebun baik swasta (inti),
perkebunan negara maupun perkebunan rakyat (plasma)," jelasnya.
Saat ini pembangunan subsektor perkebunan Kaltim dihadapkan pada kondisi
lingkungan yang terus berkembang seperti terjadinya transisi dari pertanian ke
industrilisasi serta tajamnya persaingan persyaratan konsumen terhadap hasil
perkebunan.
Selain itu, kurangnya pembinaan dan monitoring alsin perkebunan berpengaruh
dalam hasil produksi. "Pemilihan alsin perkebunan yang tepat dan mudah
dioperasionalkan sangat berpengaruh," ungkapnya.
Dirinya berharap melalui pelatihan penyusunan RDKK dan kebutuhan alsin ini maka
petani mampu dan mandiri dalam merencanakan kebutuhan pupuk dan alsin untuk
usaha tani, sehingga pupuk dan alsin yang diperlukan petani tersedia.(yans/adv)
SUMBER : BIDANG PRODUKSI