.JPG)
MALOY. Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung
menyatakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru perlu terus dibangun
untuk mendorong laju pertumbuhan daerah. Dia pun menilai langkah
Pemprov Kaltim untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy, di
Sangkulirang, Kutai Timur merupakan gagasan yang tepat.
"Kontribusi sektor perkebunan untuk penyerapan tenaga kerja jauh lebih
besar dari pada sektor pertambangan. Tetapi, tentu perlu jangka waktu
lama untuk mensejahterakan rakyat melalui sektor perkebunan. Karena itu,
nilai tambah keuntungan dari sektor tersebut harus dikembangkan lebih
luas lagi. Misalnya, dengan pengembangan proses industrialisasi dan
hilirisasi produk," kata Chairul Tanjung saat peresmian dan
groundbreaking proyek MP3EI Plus di Maloy, Sangkulirang, Kutai Timur,
Selasa (16/9).
Chairul berharap hilirisasi dari sektor perkebunan bukan hanya
membangun pabrik Crude Plam Oil (CPO) saja, tetapi jika memungkinkan
juga membangun pabrik minyak goreng dan oleochemical maupun margarine,
sehingga nilai tambah produk ini juga berkorelasi dengan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan ke depan kontribusi Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) dan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor
tersebut melalui hilirisasi yang dikembangkan akan mendukung pembangunan
ekonomi berkelanjutan.
"Memang batu bara dan gas tetap penting bagi pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Tetapi, untuk meningkatkan nilai tambah keuntungan bagi
rakyat akan lebih menjanjikan. Karena itu, KEK Maloy saya menilai sangat
penting dilanjutkan pengembangannya," tegas Chairul.
Menurut dia, jika memang KEK Maloy telah dicanangkan melalui Peraturan
Presiden (Perpres), seluruh pihak, terutama di lingkungan Pemprov Kaltim
wajib bergotong royong membangun kawasan tersebut, sesuai tujuan
masing-masing.
Contoh, Kementerian Perhubungan harus mendukung pembangunan pelabuhan,
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membangun jalan, Kementerian
Perindustrian menyiapkan tangki timbun dan sebagainya.
"Jadi, semua harus bergotong royong membuat KEK Maloy mempunyai daya
saing yang kompetitif. Sehingga produk-produk yang dihasilkan nanti juga
tidak akan kalah bersaing dengan produk-produk dari luar negeri," tegas
Chairul. (jay/sul/es/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM