SAMARINDA. Delegasi dari Brunai Darusallam yang dipimpin Wakil Menteri
Keuangan, Dato Bahrin bin Abdullah mengunjungi Kaltim untuk melihat
peluang investasi di daerah ini.
Delegasi yang tiba Jumat (8/6) langsung mengunjungi Kabupaten Penajam
Paser Utara (PPU) dan mengadakan pertemuan dengan Pemprov Kaltim yang
diterima Wakil Gubernur Kaltim, H Farid Wadjdy, Kantor Gubernur, akhir
pekan lalu (9/6).
Farid Wadjdy menjelaskan, komoditi utama Kaltim saat ini adalah minyak,
gas dan batu bara. Sebagai antisipasi jangka panjang, Kaltim menempatkan
sektor pertanian dalam arti luas, yang di dalamnya termasuk
pengembangan perkebunan sawit dan budi daya tanaman pangan.
"Kaltim telah menyiapkan kawasan Rice dan Food Estate lebih dari 200
ribu hentare di sepuluh kabupaten dan menyiapkan Kawasan Industri
Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kutai Timur sebagai pusat
pengembangan agroindustri dan pelabuhan internasional untuk komoditi
kelapa sawit," jelasnya.
Realisasi program satu juta hektare kelapa sawit telah mencapai 827 ribu
hektare dan diperkirakan akan tercapai pada 2013 serta akan
ditingkatkan lagi menjadi dua juta hektare sawit di daerah ini.
"Dari pertemuan ini, kita berharap, suatu hari nanti akan ada peresmian
kebun kelapa sawit di Kaltim dengan investor asal Brunai Darussalam,"
ucapnya.
Sementara itu, Dato Bahrin bin Abdullah mengatakan sangat terkesan
dengan perkembngan pembangunan Kaltim. Sebagai negara serumpun dirinya
ikut bahagia dengan kemajuan yang dicapai.
Menurut dia, kedatangan Delegasi Brunei Darusallam ke Kaltim untuk
menjajaki kerjasama bidang perkebunan sawit, seiring dengan prioritas
pembangunan pertanian dalam arti luas.
"Banyak peluang perkebunan di Kaltim, yakni kelapa sawit, karet, cacao,
lada dan lain-lain, tetapi kami ingin fokus untuk investasi kelapa
sawit," tegasnya.
Saat ini banyak investor dari Brunei Darussalam yang menanamkan modalnya
pada bidang perkebunan, peternakan dan lain-lain diberbagai negara,
yakni Malaysia dan Australia hingga ke Turki.
"Saya berharap akan ada kerjasama lanjutan dengan Kaltim untuk berbagai
sektor ini terutama komoditi kelapa sawit dan produksi turunan lainnya,"
kata Bahrin.
Selain Wakil Menteri Keuangan, Dato Bahrin bin Abdullah juga didampingi
Duta Besar Brunai Darussalam untuk Indonesia, Dato Mahmud Saidin dan
pengusaha asal Turki, Zekisazer dari Yildia Holdings.(yul/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM