JAKARTA. Biji Kakao hari ini resmi menjadi komoditi
yang diperdagangkan di Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures
exchange (JFX). Kakao menambah komoditi yang diperdagangkan di JFX
seperti Oilen (produk turunan CPO), Emas dan lain-lain.
Menurut
Direktur JFX, binar Sakti Wibowo,Indonesia merupakan salah satu negara
produsen biji kakao terbesar ketiga di dunia, selain Pantai Gading dan
Ghana, jadi sudah sepantasnya menentukan harga coklat dunia.
"Indonesia
adalah produsen kakao nomor 3 di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana,
sehingga Indonesia seharusnya mampu menentukan harga coklat dunia.
Namun saat ini, harga kakao dan coklat dunia masih banyak ditentukan
oleh negara lain," kata Direktur JFX Binar Sakti Wibowo di di Financial
Hall, Graha Niaga, Jakarta, Kamis (15/12/2011)
Apalagi dengannya
adanya kontrak berjangka kakao dalam rangka mengantisipasi kebangkitan
industri kakao dan coklat nasional yang semakin berkembang.
"Disamping
bertujuan untuk price discovery atau penbentukan harga, perdagangan
biji kakao di Bursa Berjangka Jakarta ini adalah untuk memberikan
fasilitas hedging (lindung nilai) kepada para pelaku usaha industri
kakao dan coklat nasional," jelasnya.
Nantinya di JFX, kontrak
kakao diperdagangkan degan simbol CC5 dan setiap 1 lot bernilai 5
metrik ton. Di JFX biji kakao merupakan komoditas ke 9 yang di
perdagangkan.
"Bulan kontrak adalah Maret, Mei, Juli, September
dan Desember. Sedangkan mutu biji kakao yang diperdagangkan adalah
kakao fermentasi sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI).
Sementara tempat penyerahan di gudang penyimpanan terdaftar di Makasar,
Palu dan Lampung," paparnya.
Berdasarkan data kementerian
perindustrian memperlihatkan bahwa ekspor kakao olahan Indonesia
meningkat dari US$142 pada Januari-Mei 2010 menjadi USD$216,4 juta pada
tahun ini.
Beberapa industri yang berjalan normal bahkan saat
ini sedang melakukan ekspansi. Bahkan manisnya industri coklat nasional
ini telah manarik investor asing seperti Cargil, ADM, JB Cocoa, dan
Barry Callebaut.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, KAMIS, 15 DESEMBER 2011