(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Berhasil Tidaknya, Tergantung Masyarakat

17 Juli 2008 Admin Website Artikel 2487
Dibuktikan dengan nilai ekonomi serta adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Namun, keberhasilan atau tidaknya, itu juga tergantung kepada masyarakat untuk mau mengembangkan kakao dengan pola perkebunan yang baik dan benar.
#img1# Hal demikian disampaikan Bupati Marthin Billa saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Mentarang dalam rangka monitoring program Gerbang Dema Kecamatan yang didampingi sejumlah kepala dinas, badan dan bagian Setkab Malinau.

Dikatakan tergantung pada rakyat, kata Bupati, karena yang menjadi pelaksana dan pengembang serta yang menikmati hasilnya adalah masyarakat atau petani itu sendiri.

Sementara, pemerintah daerah dan kecamatan hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk membantu rakyat. Bantuan, baik berupa bantuan modal, bibit maupun peralatan hingga tenaga penyuluh.

"Keberhasilan semua kegiatan perekonomian, baik bidang perkebunan, pertanian dan yang lainnya itu sangat tergantung dari pelaku atau masyarakatnya. Seberapa besar dana dan banyak bibit yang diberikan, jika tidak ada kesungguhan dan keseriusan dari masyarakat sendiri maka tidak akan berhasil," terang Marthin Billa yang mengaku puas dan gembira melihat perkebunan kakao yang sudah dikembangkan masyarakat di kecamatan Mentarang saat ini.

Pesan yang disampaikan orang nomor satu di Kabupaten Malinau ini kepada seluruh kades, terutama kades di Kecamatan Mentarang, selanjutnya agar disampaikan kembali kepada seluruh warganya.

Ini juga setelah bupati berkunjung ke lokasi perkebunan kakao miliki Kades Ldiung Kemenci Abia Sidung. Bupati juga mendapat penjelasan Abia Sidung tentang teknik mengelola dan merawat kakao setelah ia mengikuti studi banding perkebunan kakao di Kabupaten Jember, Jawa Timur bersama beberapa kades lainnya.

"Kami (Abia Sidung) tidak ingin berbicara langsung kepada masyarakat sebelum kami mencoba dan melihat hasilnya. Ditakutkan gagal dan menjadi cemoohan warga. Tapi, kami sendiri sudah mencoba tanam 1.200 pohon dan sudah berumur setahun dan tumbuhnya pun cukup bagus, tinggal menunggu buahnya nanti," akunya.

Namun, Abia Sidung juga mengungkapkan bahwa pengetahuan tentang perawatan kakao ini masih minim, sehingga masih perlu pembinaan, bimbingan dan penyuluhan dari dinas teknis di lapangan.

"Terus terang Pak, warga yang memiliki kebun dan termasuk kami ini juga kurang mendapat penyuluhan langsung di lapangan, sehingga dalam mengelola kebun kakao ini belum bisa maksimal," imbuhnya.

Mendengar keluhan tersebut, Bupati meminta kepada Camat Mentarang Marson Langub dan petugas penyuluh lapangan (PPL) Dinas pertanian untuk selalu mendampingi pengembangan perkebunan kakao hingga berhasil. "Karena, ini harus benar-benar terwujud sebagai program unggulan kecamatan dan kesejahteraan masyarakat," luwes bupati.

DIKUTIP DARI RADAR TARAKAN, KAMIS, 17 JULI 2008

Artikel Terkait