
JAKARTA. Kementerian Perindustrian mengajukan Kawasan Industri Berau yang
berdiri di lahan seluas 3.400 hektare di Kalimantan Timur (Kaltim),
menjadi zona hijau pengembangan sawit (palm oil green economic
zone/POGEZ).
Demikian disampaikan Dirjen Industri Agro, Kementerian Perindustrian,
Panggah Susanto setelah mendampingi Menteri Perindustrian, Airlangga
Hartarto bertemu Presiden Direktur PT Berau Nusantara Kawasan Industri
(BNKI), Rauf Purnama. "Kita memang ingin ada satu di Kaltim. Tadinya
Pupuk Kaltim (Bontang), tapi lahannya masih belum siap. Nah, di Berau itu sudah siap," kata Panggah di Jakarta, belum lama ini seperti dikutip antara news.
Lebih lanjut, tutur Panggah, Kawasan Industri Berau memiliki fasilitas
yang terbilang siap karena memiliki pelabuhan, ketersediaan air,
listrik, serta adanya industri pulp dan kertas yang sudah
beroperasi. Sementara itu, lokasi yang ada di Kawasan Industri Bontang
masih berupa lahan perhutanan, yang dinilai belum siap. "Kalau melihat
kondisinya, pengembangannya sepertinya masih lama. Jadi, Berau yang
paling siap," ujar Panggah.
Pemerintah Indonesia dan Malaysia serius untuk mendorong pengembangan
industri olahan kelapa sawit yang mampu meningkatkan nilai tambah produk
dan ramah lingkungan. Apalagi, Indonesia dan Malaysia merupakan
produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
Dalam pembangunan POGEZ, kedua negara telah mengusulkan masing-masing
tiga lokasi. Pihak Indonesia menginginkan pengembangan di Kawasan
Industri Dumai, Riau; Kawasan Industri Berau, Kalimantan Timur; dan
Kawasan Industri Sei Mangkei, Sumatera Utara. Sedangkan pihak Malaysia,
di Lahad Datu, Bintulu, dan Tanjung Manis. Ini merupakan, bagian dari Council Palm Oil Producing Countries (CPOPC). (T2)
SUMBER : INFO SAWIT, SELASA, 6 DESEMBER 2016