JAKARTA. Indonesia tidak perlu lagi mengekspor tenaga kerja ke luar negeri,
apabila pemerintah bisa meningkatkan pemanfaatan industri kelapa sawit
di dalam negeri.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Kamar
Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Agribisnis, Pangan, dan Peternakan,
Franky Widjadja dalam acara Rakor Pangan di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa
(26/7/2011).
"Kalau lahan yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik (untuk kelapa sawit), maka kita tidak perlu ekspor TKI," yakin Franky.
Menurut
Franky, saat ini sektor industri kelapa sawit telah menyerap 5 juta
tenaga kerja. Angka tersebut merupakan bagian dari 50 juta pekerja di
bidang agribisnis. "Jadi sekitar 10% bekerja di industri kelapa sawit,"
katanya.
"Jika setiap kepala keluarga diberikan lahan dua hektar,
bayangkan kalau bisa diberi 1 juta hektar, berarti 500 ribu kepala
keluarga yang bisa tertampung," ucapnya.
Dilanjutkan olehnya,
misalnya terdapat 10 juta masyarakat kurang beruntung dan disiapkan 2
juta hektar lahan untuk kelapa sawit, maka lahan tersebut dapat
menampung 1 juta pekerja tambahan.
"Belum lagi dari industri
sampingannya. Dengan dikembangkannya industri sawit maka akan dibutuhkan
sektor transportasi dan industri sampingannya," kata Franky.
"Jadi
ini industri sampingannya dapat bersifat global. Jadi bisa saja tambah 1
juta pekerja dengan kelapa sawit dan 1 juta dari industri
sampingannya," timpalnya sekali lagi.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SELASA, 26 JULI 2011