PTPN XII Siap Dukung Pembangunan Perkebunan Kaltim
05 September 2012
Admin Website
Artikel
5567
SAMARINDA. Komisaris Utama PTPN XII Dr Delima Hasri Azhari menyatakan
ketertarikannya untuk terlibat aktif dalam pengembangan perkebunan di
Kaltim. Badan usaha milik Negara (BUMN) melihat potensi besar
pengembangan pada dua komoditi perkebunan yakni karet dan sawit.
"Kami siap untuk melakukan kegiatan perkebunan di Kaltim dan semoga Gubernur dapat merespon keinginan kami," kata Delima Azhari, usai bertemu Gubernur Awang Faroek di ajang Asia Pasific Ministers and Govrnor Regional di JCC Balai Sidang Senayan Jakarta, pekan lalu.
Pengembangan dua komoditi tersebut menurut Delima, sudah sangat sesuai dengan kegiatan perkebunan yang dikembangkan BUMN ini. Apalagi, Kaltim telah menargetkan program Sejuta Hektar Sawit, tentu penawaran ini akan menjadi peluang yang baik bagi daerah.
Disebutkannya berapapun lahan atau kawasan yang diberikan pemerintah daerah, maka PTPN siap melakukan penanaman sekaligus melakukan pengembangan atas kedua komoditi tersebut. Diakuinya, secara intensif pihak perusahaan telah berkomunikasi dengan pemerintah daerah.
Delima Azhari juga memberikan komentar seputar rencana pengembangan rice and food estate di Kaltim. Terhadap pengembangan program ketahanan pangan nasional tersebut, dia menyatakan dukungannnya.
"Hampir sulit mencari lahan yang luas untuk pengembangan pertanian dan Kaltim merupakan salah satu daerah yang memiliki kawasan pertanian yang potensial. Melalui program rice and food estate tentunya mampu mendukung terciptanya ketahanan pangan secara nasional," ujarnya.
Selama ini lanjutnya, Indonesia masih mengalami ketergantungan pangan dengan negara lain. Padahal dengan luasan kawasan pertanian yang ada, jika dikelola dengan baik maka akan mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional.
"Karenanya, kami sangat mendukung komitmen pemerintah daerah khususnya kesediaan Gubernur dan jajaran Pemprov Kaltim beserta kabupaten/kota untuk menyediakan lahan guna pengembangan pertanian untuk menciptakan ketahanan pangan nasional," ungkap Delima. (yans/hmsprov)
"Kami siap untuk melakukan kegiatan perkebunan di Kaltim dan semoga Gubernur dapat merespon keinginan kami," kata Delima Azhari, usai bertemu Gubernur Awang Faroek di ajang Asia Pasific Ministers and Govrnor Regional di JCC Balai Sidang Senayan Jakarta, pekan lalu.
Pengembangan dua komoditi tersebut menurut Delima, sudah sangat sesuai dengan kegiatan perkebunan yang dikembangkan BUMN ini. Apalagi, Kaltim telah menargetkan program Sejuta Hektar Sawit, tentu penawaran ini akan menjadi peluang yang baik bagi daerah.
Disebutkannya berapapun lahan atau kawasan yang diberikan pemerintah daerah, maka PTPN siap melakukan penanaman sekaligus melakukan pengembangan atas kedua komoditi tersebut. Diakuinya, secara intensif pihak perusahaan telah berkomunikasi dengan pemerintah daerah.
Delima Azhari juga memberikan komentar seputar rencana pengembangan rice and food estate di Kaltim. Terhadap pengembangan program ketahanan pangan nasional tersebut, dia menyatakan dukungannnya.
"Hampir sulit mencari lahan yang luas untuk pengembangan pertanian dan Kaltim merupakan salah satu daerah yang memiliki kawasan pertanian yang potensial. Melalui program rice and food estate tentunya mampu mendukung terciptanya ketahanan pangan secara nasional," ujarnya.
Selama ini lanjutnya, Indonesia masih mengalami ketergantungan pangan dengan negara lain. Padahal dengan luasan kawasan pertanian yang ada, jika dikelola dengan baik maka akan mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional.
"Karenanya, kami sangat mendukung komitmen pemerintah daerah khususnya kesediaan Gubernur dan jajaran Pemprov Kaltim beserta kabupaten/kota untuk menyediakan lahan guna pengembangan pertanian untuk menciptakan ketahanan pangan nasional," ungkap Delima. (yans/hmsprov)
Foto : PTPN XII - Komisaris Utama PTPN XII Delima Hasri Azhari, yang juga Peneliti dari Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian saat berbincang dengan Gubernur Awang Faroek pada pertemuan Asia Pasific Ministers and Govrnor Regional di JCC Balai Sidang Senayan Jakarta, pekan lalu.(masdiansyah/humasprov)