
JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu
Krisnamurthi bangga 3 komoditas perkebunan Indonesia masuk 10 besar
dunia dalam hal produksi. Ketiga komoditas itu adalah teh, cokelat
(kakao) dan kopi.
"Indonesia ini menjadi top ten atas 3 produk
yaitu teh peringkat 7 dunia, produksi kopi peringkat 5 dunia dan cokelat
peringkat 3 dunia," ungkap Bayu di sebuah diskusi soal teh di
Auditorium Utama Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta, Rabu
(15/01/2014).
Produksi teh kering Indonesia mencapai 150.000 ton
per tahun. Sedangkan produksi biji kakao mencapai 800.000 ton/tahun.
Untuk produksi kopi per tahun bisa mencapai 600.000 ton.
Tetapi
Bayu khawatir 2 dari 3 produk komoditas perkebunan yaitu teh dan kopi
mengalami defisit dari sisi produksi maupun kualitasnya. Hal ini karena
lahan untuk 2 komoditas perkebunan mengalami defisit dari tahun ke
tahun.
.
"Di satu sisi ada pengurangan lahan khususnya untuk teh
sebesar 10.000 hektar sampai 15.000 hektar. Ada juga perubahan sisi
kualitas teh hal ini juga terjadi pada kopi. Namun cokelat agak lebih
positif baik dari sisi kualitas dan produksinya," imbuhnya.
Menurut
Bayu hal itu bukan tanpa sebab karena serbuan teh dan kopi impor dari
negara lain banyak masuk ke Indonesia. Apalagi teh impor yang masuk ke
Indonesia adalah teh dengan kualitas rendah.
Ia menyarankan agar
para pelaku usaha kreatif membuat kemasan, lalu petani lebih giat lagi
untuk meningkatkan produktivitas. Sehingga dengan kemasan menarik dan
produksi yang tinggi maka ketiga produk komoditas perkebunan itu akan
menjadi kebutuhan masyarakat yang berkelanjutan.
"Sekarang ini
kami sedang menangani permintaan domestik yang tinggi termasuk
permintaan global. Di Indonesia hampir semua komoditas meningkat
signifikan. Itu tidak hanya berdasarkan angka tetapi juga mengenai
kualitas. Teh, kopi dan cokelat telah menjadi lifestyle. Timbul
pertanyaan bagaimana kita menyediakan produk, packaging dan meningkatkan produksinya," sebutnya.
DIKUTIP DARI DETIK, RABU, 15 JANUARI 2014