Kopi, Kakao, dan Karet Bakal Masuk Bursa Berjangka
Jakarta -
Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (JFX), bakal
mengembangkan komoditi Kopi, Kakao, dan Karet sebagai instrumen
perdagangan saham berjangka di 2011. Ketiga produk ini akan menambah dua
komoditi sebelumnya yang telah diperdagangkan secara berjangka, Oilen
(produk turunan CPO) dan Emas.
Demikian disampaikan Direktur
JFX, M. Bihar Sakti Wibowo, di kantornya, City Tower, Jalan MH Thamrin,
Jakarta, Senin (10/1/2011).
"Dalam tiga bulan ke depan Kopi, Kakau, dan Karet masuk Bursa (Berjangka)," paparnya.
Ia
menambahkan, ketiga komoditi ini akan melengkapi oilen dan emas yang
sudah lama diperdagangkan di bursa komoditi berjangka. Diharapkan
semakin banyaknya komoditi yang berperdagangkan di bursa, menjadikan JFX
pusat kegiatan lindung nilai (hedging) dan pembentukkan harga (price
discovery).
Selama ini industri komoditi, dalam menentukan harga
dan hedging masih mengacu pada bursa berjangka luar negeri. Sebut saja
Intercontinental Commodity Exchange di Inggris. Maka dari itu, butuh
dukungan dari berbagai pihak tentang pentingnya peran Bursa Berjangka
Jakarta (BBJ).
"Dukungan pelaku usaha nasioanal yang selama ini
terbiasa melakukan transaksi di bursa-bursa berjangka luar negeri,
sangat penting. Rasa nasionalisme perlu dibangun dan sehingga mereka
secara bertahap beralih bertransaksi di bursa berjangka dalam negeri.
Penting pula dukungan pemerintah dalam bentuk finansial maupun politik,"
jelas JFX dalam rilisnya.
Namun untuk mewujudkan fungsi
pembentukkan harga dan lindung nilai, Bihar menegaskan, tidak dapat
dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya masih butuh banyak pendekatan,
sosialisasi kepada pelaku usaha, pialang saham komoditi berjangka,
ataupun nasabah.
"2011 masih belum. Paling cepat 2012. Saat ini relatif belum menjadi pembentukkan harga," ucap Bihar.
Peluncuran
kontrak komoditi Kopi dan Kakao juga ditunjukkan dari para asosiasi,
seperti Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) dan Asosiasi Kakao
Indonesia (ASKINDO).
Penambahan kontrak komoditi menjadi salah
satu cara peningkatan transaksi multilateral, yang hingga kini hanya
menyumbang 1% dari total transaksi di 2010, 5.416.878 lot, atau setara
dengan 15.949 lot
"Program lain untuk mendukung peningkatan likuiditas transaksi multilateral, JFX memfasilitasi peran para Market Maker oleh anggota bursa dan Liquidity Provider yang dilakukan oleh nasabah dengan penyediaan fasilitas insentif tertentu dalam jangka waktu 2 tahun sejak kontrak multilateral tersebut diluncurkan," tuturnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SENIN, 10 JANUARI 2011