
SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak
menempatkan urusan pembangunan perkebunan menjadi tulang punggung dan
sektor utama upaya transformasi ekonomi berbasis sumber daya alam (SDA)
terbarukan melalui peningkatan daya saing dan nilai tambah produk
perkebunan.
Asisten Pemerintahan Setprov Kaltim Hj
Meiliana mengatakan, komoditi kelapa sawit merupakan komoditi unggulan
yang diharapkan berperan untuk menggerakan ekonomi Kaltim di masa
mendatang untuk menggantikan peranan minyak dan gas serta batubara yang
lambat laun akan menipis dan habis.
"Salah satu program prioritas Gubernur
Kaltim tahun 2008-2013 adalah program sejuta hektar kelapa sawit.
Program ini dapat terealisir sesuai target," kata Hj Meiliana saat
mewakili Gubernur Kaltim pada rapat paripurna ke-27 DPRD Kaltim,
tanggapan pemerintah daerah atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD
Kaltim terhadap rancangan peraturan daerah provinsi Kaltim tentang
pembentukan dan susunan perangkat daerah provinsi Kaltim.
Meiliana mengatakan, keberhasilan
program sejuta hektar kelapa sawit di Kaltim antara lain karena adanya
dukungan sinergitas kelembagaan organisasi perangkat daerah yang ada di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Dalam RPJMD Kaltim telah dituangkan
sasaran program sejuta hektar tahap kedua yang ingin diwujudkan pada
tahun 2018. Keberhasilan program ini diyakini akan membawa ekonomi
Kaltim semakin kuat, stabil dan berkeadilan menuju ekonomi hijau.
Sasaran luas areal dan produksi kelapa
sawit yang ingin dicapai pada tahun 2018 adalah dua juta hektare dengan
produksi 18 juta ton tandan buah segar (TBS).
Disamping kelapa sawit, komoditi
unggulan perkebunan lainnya yang mempunyai potensi dan prospek yang
sangat baik untuk ditumbuhkembangkan di Kaltim adalah karet, kakao,
lada, kelapa dan aneka tanaman perkebunan lainnya baik sebagai sumber
bahan pangan maupun untuk energi baru terbarukan.
"Dalam RTRW Provinsi Kaltim 2016- 2036
peruntukan dan pemanfaatan lahan lebih banyak untuk sub sektor
perkebunan lebih kurang 3,267 juta hektare. Di Kaltim yang mempunyai
potensi perkebunan terbesar adalah Kabupaten Kutai Timur Paser, Kutai
Kartanegara, Kutai Barat, Berau dan Kabupaten Mahakam Ulu," kata
Mailiana. (mar/sul/humasprov)
SUMBER : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SETPROV. KALTIM