Kaltim Miliki 75 Pabrik Minyak Sawit
SAMARINDA. Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, Ujang
Rachmad menyebutkan Kaltim telah memiliki 75 unit pabrik pengolahan minyak
sawit. Pabrik-pabrik tersebut telah beroperasi dengan kapasitas secara
keseluruhan 4.170 ton tandan buah segar (TBS) per jam.
"Sejumlah pabrik 75 unit itu tersebar di seluruh kabupaten di Kaltim,
utamanya terdapat di sentra perkebunan kepala sawit," kata Ujang di
Samarinda, Senin (16/01).
Ia menyebutkan terdapat 18 pabrik di Kabupaten Paser dan enam pabrik di Penajam
Paser Utara. Kutai Timur ada 28 pabrik, Kutai Kartanegara 13 pabrik, Kutai
Barat tiga pabrik dan Berau sebanyak tujuh pabrik.
Sedangkan rencana penambahan 20 pabrik dimaksud dengan kapasitas produksi 885
ton tandan buah segar (TBS) setiap jam. Pembangunan pabrik itu tersebar di
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, PPU dan Berau.
Ujang mengatakan dari segi ekonomis dan luasan lahan produktif maka perkebunan
kelapa sawit sudah layak mempunyai pabrik. Sesuai aturan setiap perkebunan yang
memiliki lahan produktif minimal enam ribu hektare sudah harus membangun
pabrik.
"Saat ini masih banyak perkebunan sawit yang belum memiliki pabrik sendiri
dan lebih memilih mengirim hasil panennya ke perusahaan lain yang sudah
memiliki pabrik, sehingga biaya produksi menjadi lebih tinggi," kata Ujang.
Saat ini, lanjutnya, di Kaltim terdapat 351 perusahaan sawit memegang 297
Ijin Usaha Perkebunan (IUP) dengan luasan mencapai 2,26 juta hektare. Sedangkan
pemegang ijin Hak Guna Usaha (HGU) sebanyak 156 perusahaan dengan luas lahan
1,02 juta hektare.
"Sementara perkebunan kemitraan yang sudah terbangun mencapai 181.892 ha.
Perkebunan itu dikelola secara mandiri di lahan milik warga serta kebun
kemitraan masyarakat dengan perusahaan besar swasta (PBS) maupun negara
(PBN)," kata Ujang.
Karenanya, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari subsektor
perkebunan, maka Disbun Kaltim menggalakkan kegiatan kemandirian warga serta
sistem plasma melalui kemitraan dengan perusahaan kelapa sawit, katanya.
"Pengembangan kebun plasma diharapkan mewujudkan percepatan kesejahteraan
rakyat. Selain itu kita berharap agar pabrik sawit yang sudah siap beroperasi pertengahan
tahun 2017 nanti yang jumlahnya menjadi 91
pabrik," kata Ujang. (rey/disbun)
SUMBER : BIDANG USAHA