Kades: Plasma EBL di Tepian Terap Belum Terealiasasi
23 Mei 2008
Admin Website
Artikel
7120
#img1# Padahal sejak 2001, PT EBL sudah melakukan kegiatan di Tepian Terap. Namun keberpihakan EBL terhadap warga Tepian Terap melalui kebun sawit plasma tampaknya diabaikan.
"Pernah saya dengar EBL bakal membangun kebun sawit plasma tahap pertama 31 hektare untuk warga Tepian Terap. Namun sampai saat ini, realisasi pembangunan kebun sawit yang sangat didambakan masyarakat itu belum juga ada," beber Rusman.
Bahkan Rusman mengakui selama PT EBL beroperasi, ia tidak pernah diberitahu dimana letak petakan lokasi untuk kebun sawit plasma. "Memang ada overlapping (tumpang tindih) masalah lahan," ungkap Rusman lewat telepon selulernya, Selasa (20/5).
Disebutkan juga PT EBL tersebut bakal melakukan peralihan saham kepada PT Tri Putra, sehingga persoalan pembangunan kebun sawit plasma untuk warga Tepian Terap semakin tidak ada titik terang. "Kedengarannya PT EBL ini kan orang besar, mungkin saja karena orang kuat, melalui jalan pintas dalam menyelesaikan urusan. Sehingga hak warga ditelantarkan," katanya.
Rusman mengungkapkan pernah melakukan perjanjian tertulis antara pemerintah kabupaten Kutai Timur dengan EBL yang terdiri dari 13 poin. Salah satu poin perjanjian itu menyatakan perusahaan akan membangun kebun sawit plasma (kemitraan) 2 hektare per KK. Tapi kenyataannya tidak ada.
Selain itu Rusman juga mengatakan, di Tepian Terap terdapat 2 perusahaan kelapa sawit, yakni PT EBL dan PT BKNS. Perusahan kelapa sawit PT BKNS belum melakukan kegiatan usaha di Tepian Terap, namun setahu kepala desa sudah mengantongi izin usaha perkebunan seluas 13.000 Ha.
Terpisah, mamajemen PT EBL Azmal Ridwan mengatakan dalam laporan tertulis yang disampaikan bulan April 2007 silam kepada dinas perkebunan Kutim menyebutkan, pihaknya telah melakukan pembangunan kebun kelapa sawit plasma secara bertahap. Untuk tahap pertama di Desa Pelawan, kecamatan Sangkulirang seluas 82 hektare. Karena lokasi perkebunan PT EBL masuk dalam wilayah Desa Pelawan, dan juga masuk dalam wilayah Desa Tepian Terap, maka tanggungjawab sosial seperti pemanfaatan dana corporate social responsibility (CSR) juga telah dan sedang diwujudkan. Apalagi lokasi perkebunan kelapa sawit PT EBL seluas 12.000 ha.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, KAMIS, 22 MEI 2008