
BALI. Forum diskusi pengembangan perkebunan kelapa sawit yang produktif,
berdaya guna dan ramah lingkungan, bernama Conference on Oil Palm and
Environment (ICOPE) 2014, digelar di Bali, Rabu.
Forum diskusi yang diadakan 12--14 Februari 2014 ini diikuti 400 peserta
yang terdiri antara lain dari para pakar, pengambil kebijakan, pelaku
usaha perkebunan, perbankan, akademisi, lembaga swadaya masyarakat dari
Eropa, Amerika Selatan, Afrika dan Asia.
ICOPE merupakan agenda dua tahunan yang digelar untuk pembangunan
perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, khususnya di Indonesia, termasuk
keselarasan dengan agenda pemerintah Indonesia mendorong kebijakan
produksi kelapa sawit lestari yang dibangun seiring pelestarian alam dan
kehidupan sosial masyarakat.
Menteri Pertanian yang hadir meresmikan forum diskusi tersebut
mengatakan bahwa pemerintah sangat mendukung pengembangan budidaya
kelapa sawit berkelanjutan.
Misalnya, pada aspek kebijakan, paling signifikan yakni penerapan
mengikat sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dengan batas
akhir 2014.
"Pemerintah berharap seluruh pemangku kepentingan, khususnya industri
kelapa sawit dapat mendukung pencapaian sertifikasi kelapa sawit
Indonesia di tengah keberagaman sistem sertifikasi lain," kata kata
Menteri Pertanian Suswono.
Forum ICOPE 2014 diadakan melalui kerja sama antara PT Sinar Mas Agro
Resources and Technology (SMART) Tbk, CIRAD dan WWF Indonesia, dengan
mengambil tema "Budidaya Kelapa Sawit: Menjadi Model untuk Pembangunan
Pertanian Berkelanjutan Masa Depan".
Dalam forum ini seluruh peserta akan berdiskusi membagi praktik terbaik,
mengembangkan jejaring serta solusi bagi produksi minyak sawit lestari
dan program perlindungan lingkungan, baik di tingkat kajian kebijakan
maupun penerapannya di dalam industri.
Beberapa prakarsa yang telah diterapkan di berbagai perusahaan
perkebunan dan organisasi tingkat nasional maupun internasional juga
akan dibahas melalui forum ini.
Chairman of Steering Committee ICOPE 2014 Daud Dharsono menyampaikan
bahwa seluruh peserta telah meyakini sektor perkebunan kelapa sawit
merupakan kontributor penting bagi kesejahteraan ekonomi dan sosial
negara dan bangsa Indonesia.
"Produk sawit yang dihasilkan adalah jawaban bagi kebutuhan dunia
terhadap pangan dan energi. Jelas bahwa sektor ini harus dikelola
berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujar Daud Dharsono.
Dia mengatakan bahwa ICOPE dapat menjadi salah satu sarana untuk mencari
alternatif agar kelapa sawit dapat menjadi model pertanian
berkelanjutan sekarang dan untuk masa akan datang.
DIKUTIP DARI ANTARA NEWS, RABU, 12 FEBRUARI 2014