Harga TBS Sawit Juli Turun Lagi
SAMARINDA. Kepala Dinas
Perkebunan (Disbun) Kaltim, Hj. Etnawati Usman mengatakan tiga bulan terakhir
menjadi periode yang kurang menggembirakan bagi petani sawit di Kaltim. Pasalnya, memasuki bulan Juli 2014, harga tandan buah segar
(TBS) kelapa sawit di Kaltim kembali mengalami penurunan, yakni umur 10 sd 25
tahun dipatok seharga Rp 1.767,66 per kilogramnya.
"Harga TBS sawit bulan Juli mengalami
penurunan sebesar 56,34 untuk perkilogramnya, yakni menjadi Rp. 1.767,66 bila
dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp. 1.824,14," ungkap Etnawati saat
ditemui di kantor Disbun, Jumat (27/06).
Menurut
Etnawati, penurunan harga tersebut masih diakibatkan lesunya perdagangan Crude
Palm Oil (CPO) dunia dalam tiga bulan terakhir yang berimbas pada turunnya
harga jual CPO. Sementara itu, produksi dan ketersediaan bahan baku di pasar lokal terus bertambah.
"Meskipun
prediksi kenaikan harga meleset, kami tetap optimis harga akan segera membaik,
mengingat kebutuhan produksi tbs di pabrik kelapa sawit dalam negeri masih baik
sehingga produksi tbs petani akan tetap tertampung semua," kata Etnawati.
Dipaparkannya, berdasarkan keputusan Tim Penetapan Harga TBS Disbun Kaltim
telah ditetapkan harga TBS sawit periode Juli 2014 dengan rincian sebagai
berikut : umur tiga tahun Rp1.549,89; umur empat tahun Rp1.582,50; umur lima
tahun Rp1.615,78; umur enam tahun Rp1.657,55; umur tujuh tahun Rp1.673,77; umur
delapan tahun Rp1.714,20; umur sembilan tahun Rp 1.753,47; dan umur sepuluh
hingga dua puluh lima tahun Rp1.767,66.
Sementara
harga CPO tertimbang dikenakan Rp8.156,74. Harga kernel (inti sawit) dengan
rerata tertimbang yang sama sebesar Rp5.118,25 dengan Indeks K sebesar 86,92
persen.
"Pemberitahuan
harga TBS kelapa sawit ini sekaligus berlaku sebagai undangan bagi seluruh
anggota tim untuk datang pada rapat pembahasan penetapan harga Agustus 2014
pada Kamis (24/07) mendatang. Sedangkan data dan informasi perusahaan sumber
data dapat disampaikan kepada tim selambat-lambatnya pada Rabu (23/07)," terang
Etnawati lagi. (rey/disbun)
SUMBER : BIDANG USAHA