(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Dorong Percepatan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

13 Juli 2012 Admin Website Artikel 2492
SANGATTA. Gubernur Kaltim Dr H Awang faroek Ishak, memberikan apresiasi tinggi kepada sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Kaubun, Kutai Timur karena perusahaan perkebunan tersebut mampu berkomitmen untuk bermitra dengan masyarakat, guna mendukung revitalisasi perkebunan yang sedang dilakukan Pemprov Kaltim.

"Kemitraan seperti ini harus terus dilanjutkan, jika perlu plasmanya lebih banyak dari perkebunan inti, namun dibarengi dengan pembinaan melalui koperasi oleh perusahaan," ujar Awang Faroek saat melakukan panen perdana Tandan Buah Segar (TBS) plasma dari PT Gunta Samba di desa Penangan, kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, pada rangkaian acar Kunjungan Kerja Gubernur ke wilayah Utara Kaltim, Rabu (11/7)

Awang Faroek mengatakan, kedepan Kaltim tidak bisa mengandalkan batubara, minyak dan gas. Tetapi harus membangun lokomotif baru yang diwujudkan dengan pengembangan sector pertanian dalam arti luas, termasuk perkebunan sawit.

"Kami memang sedang mengembangkan sector pertanian dalam arti luas dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan tidur pertanian, namun dalam pelaksanaannya tidak boleh ada illegal loging dan illegal mining, karena itu dapat merusak lingkungan," tegasnya.

Awang faroek menambahkan dukungan sector perbankan juga akan memacu pertumbuhan perkebunan kelapa sawit di kaltim, guna mendukung pencapaian sejuta hektar sawit yang ditargetkan bisa terpenuhi pada 2013.

"Melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim sudah diluncurkan Kredit Sawit Sejahtera, untuk mempermudah masyarakat yang ingin mengembangkan usaha sawitnya. Bagi masyarakat Kaltim, mari manfaatkan dengan baik produk perbankan dari bankaltim yang memang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan berupa alat bantu pasca panen senilai Rp 302 juta dari Dinas Perkebunan Kaltim kepada masyarakat desa Penganan yang mayoritas adalah transmigran dari Bali, NTB dan Pulau Jawa.

"Pembangunan ini menjadi tanggung jawab kita bersama, untuk itu saya minta masyarakat yang beragam di daerah ini agar dapat menjaga stabilitas keamanan," imbaunya.

SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM

Artikel Terkait