Disbun Gelar Lokakarya Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Area dengan Nilai Konservasi Tinggi (RPP ANKT) di Kabupaten Mahakam Ulu,
MAHAKAM ULU. Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur menggelar Lokakarya Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Area dengan Nilai Konservasi Tinggi (RPP ANKT) di Kabupaten Mahakam Ulu, Selasa (11/06) kemarin.
Acara ini dibuka oleh Kepala Bidang Peternakan, Perikanan, dan Perkebunan, Stefanus Boro, dan dihadiri oleh berbagai narasumber termasuk Yohanes Izmi dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Mitra Pembangunan USAID Segar dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Mahakam Ulu, yang bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai RPP ANKT dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
Selain lokakarya, pada hari yang sama, dilakukan penyerahan alat karllabun dan penyerahan papan nama KTPA kepada enam Kelompok Tani Pemanfaatan Air (KTPA) berupa pompa punggung dan pompa jinjing untuk KTPA Sekolaq Darat di Kutai Barat.
Alat-alat ini diserahkan oleh Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, Asmirilda, kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Barat, Plt. Kepala Dinas, Maliki. Penyerahan ini turut disaksikan oleh Kepala Bidang Perkebunan Kabupaten Kutai Barat, Markus Darma, dan diharapkan dapat mendukung produktivitas kelompok tani setempat.
Dalam lokakarya, berbagai materi terkait kebijakan ANKT dalam pembangunan perkebunan berkelanjutan di Kalimantan Timur dipaparkan. Diskusi yang berlangsung mengungkap berbagai isu, termasuk perlunya review lebih lanjut terhadap peta indikatif ANKT Kabupaten Mahakam Ulu, serta keinginan masyarakat untuk melindungi hutan yang berada dalam HGU Sumalindo.
elain itu, peserta juga membahas kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Mahakam Ulu, seperti pelaporan ANKT dan pembentukan Forum Komunikasi Perkebunan Berkelanjutan (FKPB).
Yohanes Izmi dari YKAN memberikan materi tentang konsep ANKT dan teknik review RPP ANKT, yang dilanjutkan dengan paparan dari perwakilan perusahaan PT. SAU dan PT. BBS.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman para peserta tentang pentingnya pengelolaan kawasan bernilai konservasi tinggi, serta mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di Kalimantan Timur." ujar Asmirilda. (afif/disbun)
SUMBER : SEKRETARIAT