Disbun Gelar Bimbingan Teknis Pasca Panen Kakao
SAMBALIUNG. Dinas Perkebunan Kaltim menggelar Bimbingan Teknis Pasca Panen Kakao di Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau, Rabu (09/02) kemarin.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, diwakili Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Hj Siti Juriah, mengungkapkan Kakao di Kaltim merupakan komoditi unggulan ketiga setelah kelapa sawit dan karet.
Pada 2021 lanjutnya, luas perkebunan Kakao di Kaltim mencapai 7.617 hektar dan total produksi 2.182 ton yang tersebar di Kabupaten Kutai Timur, Berau dan Kutai Kartanegara.
"Luas perkebunan Kakao setiap tahun semakin berkurang. Disebabkan bertambahnya alih fungsi lahan dan komoditi di lapangan oleh masyarakat," kata Siti Juriah.
Juriah juga mengakui permasalahan kakao sampai saat ini mutu masih rendah. Hal ini menurut dia, kurangnya pemeliharaan tanaman dan penanganan pasca panen kakao secara baik dan benar, sehingga kakao tercampur dengan benda-benda asing lainnya.
"Pengeringan yang kurang sempurna menyebabkan biji kakao tumbuh jamur serta volume biji kakao yang difermentasi relatif masih sedikit, sehingga pedagang pengumpul mencampur antara kakao fermentasi dan non fermentasi," ungkapnya.
Untuk meningkatkan produksi Kakao, tambahnya, dilakukan upaya memperbaiki kondisi tanaman kakao (pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tumbuhan) produksi dan mutunya (kualitas fermentasi, sertifikasi).
"Melalui bimtek penanganan biji kakao non fermentasi menjadi fermentasi, serta uji mutu biji kakao untuk sertifikasi produk biji kakao," ungkapnya.
Bimtek dilaksanakan selama 1 hari diikuti 15 peserta yang terdiri dari 4 kelompok tani di Berau dan menghadirkan narasumber dari Pulitkoka Jember. Turut hadir Plt Kepala Dinas Perkebunan Berau, Amran Arief dan ketua MPIG Kakao Berau, Ir. Sumaryono. (rey/disbun)
SUMBER : SEKRETARIAT