Disbun Diminta Aktif Kawal Petani Sawit
25 Oktober 2010
Admin Website
Artikel
3644
PENAJAM, KALTIM POST. Setelah didata kebun kelapa sawit di Kabupaten
Penajam Paser Utara ini cukup luas, baik kebun yang dibantu oleh
pemerintah maupun swadaya murni masyarakat jumlahnya sudah mencapai
lebih dari 10.000 hektare.
Hal ini dikatakan Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa
Sawit Indonesia (Apkasindo) Penajam Paser Utara, Sunyoto disela acara
Pelatihan Agrobisnis Kelapa Sawit di Gedung Serba Guna Kelurahan
Petung, Kecamatan Penajam, Minggu (24/10), kemarin.
Sunyoto mengatakan sementara pabrik yang ada
didaerah ini belum bisa dikatakan cukup untuk mengatasi permasalahan
petani, terutama pemasaran buah kelapa sawit yang dari waktu ke waktu
kian meningkat, dan petani merasa terkendala untuk menjalin
kemitraannya dengan para pengusaha yang berkaitan dengan
perkelapasawitan.
“Kedepannya kita sebagai petani tak mau berlanjut
terus persoalan seperti ini. Harus menyetor buah ke pabrik dan yang
kini terkesan kewalahan, disebabkan di daerah ini hanya memiliki
satu-satunya pabrik kelapa sawit,” katanya.
Ia mengharapkan sekarang bagaimana pemerintah
mencarikan jalan keluarnya dan tak menutup kemungkinan bisa kerja sama
menggandeng Apkasindo dan petani untuk mengadakan pertambahan pabrik
pengolah crude palm oil (CPO).
Menurutnya, inilah yang harus dikawal dan beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan sharing di
dewan dan pemerintah, dan sudah mengomunikasikan hal ini dengan
sejumlah konsultan yang ahli dibidang perkelapa awitan agar segera
dapat terwujud pabrik, yang diharapkan dapat menjadi solusi
permasalahan petani selama ini, “Kami harapkan pemerintah menyambut
baik dan dapat mengeluarkan izin terhadap keinginan para petani yang
berkaitan dengan pekelapasawitan.
Disamping itu Dinas Perkebunan (Disbun) Penajam
Paser Utara diharapkan proaktif mengakomodasi harapan petani agar
kesejahteraan petani dapat terwujud,” ujarnya.
Sunyoto menjelaskan, pelatihan yang diadakan
Apkasindo ini adalah untuk menguatkan keberadaan petani secara
kelembagaan agar sumber daya mereka dalam mengelola lahan dan merawat
tanaman kelapa sawit berlangsung profesional dalam rangka meningkatkan
kuantitas dan kualitas.
Sementara Ketua DPD Apkasindo Bambang Sardjito
minta kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit membuka lahan plasma
petani. “Pembukaan kebun plasma ini merupakan kewajiban bagi tiap-tiap
perusahaan.
Kami juga minta kepada Disbun agar segera aktif mengawal kegiatan perkebunan, karena kita tahu bahwa ada beberapa kegiatan perkebunan di provinsi, Disbun ini selalu absen,” ujar Bambang Sardjito.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SENIN, 25 OKTOBER 2010