Jakarta -
Prospek sektor perkebunan pada tahun 2011 masih akan tetap menjanjikan
dari berbagai hal termasuk bisnis. Dari sisi makro sektor perkebunan
masih menjadi parameter penyerapan tenaga kerja, investasi pembangunan,
nilai ekspor komoditi, surplus neraca perdagangan, dan pendapatan
pekebun.
“Prospek pembangunan perkebunan tahun 2011 masih cerah
dan bisa diindikasikan melalui penyerapan tenaga kerja baru sebanyak 300
ribu orang atau meningkat sebesar 32,74 % dibanding 2010 dan melibatkan
20,45 juta pekebun," kata Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian
Gamal Nasir Gamal Nasir di kantornya Kamis (30/12/2010).
Selain
itu, dilihat dari investasi pembangunan perkebunan juga meningkat
sebesar Rp 51,73 triliun atau tumbuh sebesar 14,50% dibanding 2010. Dari
nilai ekspor, komoditi perkebunan naik sebesar 17,65 % dibanding
2010atau menjadi 37,52 milyar USD. Surplus neraca perdagangan juga akan
meningkat 17,73 % atau menjadi 33,97 miliar USD. Dilihat dari pendapatan
pekebun minimal menjadi 1.660/kk/2 ha/ tahun dan NTP perkebunan rakyat
menjadi 106,07 atau tumbuh 1 %.
Gamal juga menambahkan bahwa
secara mikro, prospek pembangunan perkebunan digambarkan melalui
indikator luas areal perkebunan yang meningkat sebesar 2.27 % atau
menjadi 20,86 juta ha dibanding tahun 2010. Indikator kedua yaitu
dilihat dari produksi tanaman perkebunan yang meningkat sebesar 6,59 %
dibanding 2010 atau meningkat menjadi 36,90 juta ton.
Namun,
untuk mencapai itu semua diperlukan usaha yang keras. Pada tahun 2010,
ditemukan beberapa permasalahan yang menghambat kinerja sektor
perkebunan, antara lain ketersediaan lahan untuk perluasan tanaman
perkebunan, bencana alam yang dapat menggagalkan panen, dan sertifikasi
lahan petani yang merupakan syarat utama bagi kegiatan revitalisasi
perkebunan belum berjalan dengan baik. Selain itu juga pemerintah belum
menyediakan dana tanggap darurat untuk menanggulangi bencana alam dan
perubahan iklim yang ekstrim.
“Untuk menanggulangi bencana alam
dan perubahan iklim yang ekstrim, untuk tahun mendatang memang sudah
disediakan, tetapi baru dikoordinasikan dengan dirjen keuangan,”imbuh
Gamal.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, KAMIS, 30 DESEMBER 2010