Perusda Benuo Taka Bangun PLTU dari Pelepah Pohon Sawit
PENAJAM,
tribunkaltim.co.id - Setelah sukses membangun pembangkit listrik
tenaga mini gas (PLTMG) kapasitas 3,2 mega watt (MW), Perusda Benup Taka,
Penajam Paser Utara (PPU) sedang merencanakan untuk membangun pembangkit
listrik baru.
Kali ini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan bahan bakar
pelepah pohon kelapa sawit. Bahkan untuk 2.000 ha kebun sawit mampu
menghasilkan 1,5 MW listrik dan rencananya akan dibangun di empat kecamatan.
Dirut Perusda Benuo Taka, Sabudin, Sabtu
(12/3) menjelaskan, pembangunan PLTU ini akan bekerjasama dengan investor.
“Investor ini sudah siap untuk membiayai PLTU yang akan dibangun. Yang jelas keuntungan akan kita dapatkan
termasuk bagi hasil dari keuntungan,” jelas Sabudin.
Sabudin mengatakan, untuk pembangunan PLTU
ini tidak terlalu sulit karena mesinnya sudah siap. Ia mengatakan cost atau
biaya untuk mengoperasikan mesin listrik ini tidak terlalu mahal karena bahan
bakarnya dari pelepah pohon sawit.
Untuk
menggunakan pelepah sawit ini tidak sulit, karena cukup diolah dan dihaluskan,
setelah kering lalu dimasukan dalam tungku untuk dibakar. Hasil pembakaran ini
yang akan menghasilkan listrik.
Selain itu kata Sabudin, untuk membangun
PLTU ini kemungkinan akan dilakukan di empat kecamatan. Karena setiap kecamatan
di PPU kata Sabudin, memiliki perkebunan kelapa sawit baik yang dimiliki
masyarakat maupun perusahaan. Apalagi untuk mengurangi biaya harus mendekatkan
PLTU di perkebunan kelapa sawit.
“Untuk tahap awal kita bangun dulu di
Sepaku, lalu di Babulu dan Waru serta Penajam. Untuk lahan tidak menjadi
masalah lagi,” katanya. Sabudin menjelaskan, untuk setiap 2.000 ha lahan sawit
bisa menghasilkan 1,5 MW listrik dari PLTU ini.
PLTU seperti ini lanjut Sabudin, sudah ada
di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) dan di sana sudah beroperasi. Dengan adanya
PLTU ini nanti, maka kebutuhan listrik di PPU tidak ada lagi masalah. Apalagi
PLN katanya, sudah siap membeli listrik yang dihasilkan dari PLTU ini.
Selain itu katanya, dengan adanya PLTU ini
maka akan menambah penghasilan bagi petani sawit karena selama ini mereka hanya
menjual buah sawit. Nantinya, pelepah juga akan dijual untuk dijadikan bahan
bakar PLTU. “Kalau selama ini pelepah sawit tidak dijual , nanti akan menjadi
tambahan baru bagi masyarakat karena pelepah itu akan memiliki nilai ekonomis,”
katanya. Mengenai target pembangunan, Sabudin menyatakan akan diupayakan tahun
ini.
DIKUTIP DARI TRIBUN KALTIM, MINGGU, 13 MARET 2011