Pajak Ekspor Naik, Ekspor CPO Turun
04 Juni 2008
Admin Website
Artikel
4238
#img1# Ekspor CPO April lalu turun tajam hingga 62,93 persen menjadi 1,113 juta ton. Penurunan nilai ekspor CPO ini juga terkait dengan turunnya harga di pasar dunia. Harga CPO di pasar internasional April lalu sebesar USD 1.174 per metrik ton, padahal Maret lalu masih sekitar USD 1.249 per metrik ton.
Selain itu, dia menduga produsen dan eksporter CPO sengaja menahan ekspor. Ini terkait kabar bahwa tarif PE akan diturunkan kembali menjadi 15 persen. "Kalau PE diturunkan menjadi 15 persen dan harga bagus, itu akan mendorong ekspor CPO bagus lagi," ujar Rusman.
Secara umum, ungkap dia, nilai ekspor April 2008 mencapai USD 10,97 miliar atau turun hingga 7,78 persen ketimbang Maret lalu. Dibandingkan ekspor April 2007, ada peningkatan 23,09 persen. Sedangkan ekspor nonmigas April 2008 mencapai USD 8,49 miliar atau turun 7,08 persen ketimbang Maret 2008. Tetapi, dibandingkan ekspor April 2007, terjadi kenaikan 15,09 persen.
Secara kumulatif ekspor Indonesia Januari-April 2008 senilai USD 44,61 miliar atau meningkat 29,31 persen dibandingkan periode sama 2007. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD 34,74 miliar atau meningkat 22,35 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar pada April lalu terjadi pada bahan bakar mineral sebesar USD 186,9 juta. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 1.133,9 juta.
Rusman menuturkan, ekspor nonmigas ke Jepang pada April lalu mencapai angka terbesar, yaitu USD 1,12 miliar. Disusul AS sebesar USD 1,01 miliar dan Singapura USD 937,0 juta. Ekspor ke Uni Eropa yang meliputi 27 negara senilai USD 1,25 miliar.
Di sisi lain, nilai impor Indonesia pada April 2008 mencapai USD 11,50 miliar atau meningkat 14,86 persen dibandingkan Maret 2008. Rinciannya, impor migas USD 2,83 miliar (24,59 persen) dan impor nonmigas USD 8,67 miliar (75,41 persen).
Sedangkan selama Januari-April 2008 nilai impor Indonesia mencapai USD 40,95 miliar. Impor migas senilai USD 9,73 miliar (23,76 persen) dan impor nonmigas USD 31,22 miliar (76,24 persen).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar adalah Jepang senilai USD 4,66 miliar dengan pangsa 14,94 persen. Diikuti Tiongkok USD 4,50 miliar (14,40 persen) dan Singapura USD 3,75 miliar (12,02 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 24,11 persen dan Uni Eropa sebesar 10,27 persen.
DIKUTIP DARI RADAR TARAKAN, SELASA, 3 JUNI 2008