Kaltim Sambut Positif Komunitas ASEAN 2015
12 Desember 2014
Admin Website
Berita Daerah
3619
SAMARINDA. Komunitas ASEAN 2015 dicanangkan bukan
hanya menyoroti masalah ekonomi saja, tetapi juga bidang keamanan dan
sosiokultural setiap negara. Ketiganya ditetapkan sebagai tiga pilar
utama agenda besar Komunitas ASEAN 2015, yakni ASEAN Political-Security
Community (APSC), ASEAN Economic Community (AEC), dan ASEAN
Socio-Cultural Community (ASSC).
Untuk itu, Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal HP mengatakan Komunitas ASEAN harus disambut positif, karena akan memberikan dampak sangat luas bagi peningkatan pembangunan untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi Kaltim.
"Komunitas ASEAN akan memberikan dampak yang sangat luas bagi peningkatan pembangunan untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, selama ini Kaltim selalu aktif terlibat dengan kerjasama ASEAN, khususnya dalam lingkup bidang politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan budaya terjalin dan terlaksana dengan baik," kata Mukmin belum lama ini di Samarinda.
Dengan adanya perubahan dan dinamika di negara-negara kawasan ASEAN yang berlangsung sangat cepat saat ini, maka guna menyikapi hal tersebut, Mukmin berharap kepada seluruh masyarakat Kaltim, khususnya para usahawan untuk memahami pentingnya kerjasama berbagai bidang di kawasan ASEAN yang saling menguntungkan.
Terlebih, lanjut dia, Kaltim memiliki sumber daya alam (SDA) yang cukup banyak seperti hasil hutan, hasil laut, pertambangan batu bara dan minyak serta gas bumi. Di samping itu Kaltim juga sangat prospektif dalam penanaman investasi, ekonomi, perdagangan dan pariwisata.
Kaltim juga memiliki keunggulan komparatif, diantaranya secara geostrategis Kaltim berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II). Jalan Trans Kalimantan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, bandara internasional maupun bandara perintis, pelabuhan laut dan pelabuhan peti kemas yang dapat menunjang kelancaran kegiatan ekonomi dan perdagangan.
Tiga kawasan industri yang sedang dikembangkan di Kaltim juga merupakan keunggulan komparatif yang dimiliki Kaltim di banding daerah lain di Indonesia, yakni klaster industri berbasis pertanian dan oleochemical di Maloy, Kutai Timur, Klaster Industri berbasis minyak dan gas bumi (migas) dan kondensat di Bontang dan Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan.
"Bahkan untuk kawasan industri di Maloy, Kutai Timur telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh Presiden, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85/2014 tentang KEK MBTK (Maloy Batuta Trans Kalimantan). Ke depan ini akan memberikan dampak positif terhadap ASEAN Economic Community (AEC) 2015, sekaligus untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kaltim," jelasnya.
Pada prinsipnya, ujar dia, potensi SDA dan peluang usaha yang ada di Kaltim, semuanya akan terbuka lebar bagi usahawan Kaltim maupun siapa saja, baik usahawan dalam maupun luar negeri untuk dapat mengolah dan memanfaatkannya atas dasar saling menguntungkan dan dilaksanakan secara sinergis dengan tujuan untuk kesejahteraan rakyat, bangsa dan negara Indonesia, tidak terkecuali negara-negara ASEAN.
"Komunitas ASEAN 2015 tidak perlu ditakuti, melainkan harus disambut positif dan optimistis. Kita harus bisa memastikan bahwa masyarakat Kaltim siap untuk berkompetisi di era global," pungkasnya. (her/sul/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
Untuk itu, Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal HP mengatakan Komunitas ASEAN harus disambut positif, karena akan memberikan dampak sangat luas bagi peningkatan pembangunan untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi Kaltim.
"Komunitas ASEAN akan memberikan dampak yang sangat luas bagi peningkatan pembangunan untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, selama ini Kaltim selalu aktif terlibat dengan kerjasama ASEAN, khususnya dalam lingkup bidang politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan budaya terjalin dan terlaksana dengan baik," kata Mukmin belum lama ini di Samarinda.
Dengan adanya perubahan dan dinamika di negara-negara kawasan ASEAN yang berlangsung sangat cepat saat ini, maka guna menyikapi hal tersebut, Mukmin berharap kepada seluruh masyarakat Kaltim, khususnya para usahawan untuk memahami pentingnya kerjasama berbagai bidang di kawasan ASEAN yang saling menguntungkan.
Terlebih, lanjut dia, Kaltim memiliki sumber daya alam (SDA) yang cukup banyak seperti hasil hutan, hasil laut, pertambangan batu bara dan minyak serta gas bumi. Di samping itu Kaltim juga sangat prospektif dalam penanaman investasi, ekonomi, perdagangan dan pariwisata.
Kaltim juga memiliki keunggulan komparatif, diantaranya secara geostrategis Kaltim berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II). Jalan Trans Kalimantan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, bandara internasional maupun bandara perintis, pelabuhan laut dan pelabuhan peti kemas yang dapat menunjang kelancaran kegiatan ekonomi dan perdagangan.
Tiga kawasan industri yang sedang dikembangkan di Kaltim juga merupakan keunggulan komparatif yang dimiliki Kaltim di banding daerah lain di Indonesia, yakni klaster industri berbasis pertanian dan oleochemical di Maloy, Kutai Timur, Klaster Industri berbasis minyak dan gas bumi (migas) dan kondensat di Bontang dan Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan.
"Bahkan untuk kawasan industri di Maloy, Kutai Timur telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh Presiden, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85/2014 tentang KEK MBTK (Maloy Batuta Trans Kalimantan). Ke depan ini akan memberikan dampak positif terhadap ASEAN Economic Community (AEC) 2015, sekaligus untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kaltim," jelasnya.
Pada prinsipnya, ujar dia, potensi SDA dan peluang usaha yang ada di Kaltim, semuanya akan terbuka lebar bagi usahawan Kaltim maupun siapa saja, baik usahawan dalam maupun luar negeri untuk dapat mengolah dan memanfaatkannya atas dasar saling menguntungkan dan dilaksanakan secara sinergis dengan tujuan untuk kesejahteraan rakyat, bangsa dan negara Indonesia, tidak terkecuali negara-negara ASEAN.
"Komunitas ASEAN 2015 tidak perlu ditakuti, melainkan harus disambut positif dan optimistis. Kita harus bisa memastikan bahwa masyarakat Kaltim siap untuk berkompetisi di era global," pungkasnya. (her/sul/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM