.jpg)
SAMARINDA. Komunitas ASEAN 2015 dicanangkan bukan
hanya menyoroti masalah ekonomi saja, tetapi juga bidang keamanan dan
sosiokultural setiap negara. Ketiganya ditetapkan sebagai tiga pilar
utama agenda besar Komunitas ASEAN 2015, yakni ASEAN Political-Security
Community (APSC), ASEAN Economic Community (AEC), dan ASEAN
Socio-Cultural Community (ASSC).
Untuk itu, Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal HP mengatakan
Komunitas ASEAN harus disambut positif, karena akan memberikan dampak
sangat luas bagi peningkatan pembangunan untuk kemajuan daerah dan
kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi Kaltim.
"Komunitas ASEAN akan memberikan dampak yang sangat luas bagi
peningkatan pembangunan untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan
masyarakat. Karena itu, selama ini Kaltim selalu aktif terlibat dengan
kerjasama ASEAN, khususnya dalam lingkup bidang politik dan keamanan,
ekonomi, sosial dan budaya terjalin dan terlaksana dengan baik," kata
Mukmin belum lama ini di Samarinda.
Dengan adanya perubahan dan dinamika di negara-negara kawasan ASEAN
yang berlangsung sangat cepat saat ini, maka guna menyikapi hal
tersebut, Mukmin berharap kepada seluruh masyarakat Kaltim, khususnya
para usahawan untuk memahami pentingnya kerjasama berbagai bidang di
kawasan ASEAN yang saling menguntungkan.
Terlebih, lanjut dia, Kaltim memiliki sumber daya alam (SDA) yang cukup
banyak seperti hasil hutan, hasil laut, pertambangan batu bara dan
minyak serta gas bumi. Di samping itu Kaltim juga sangat prospektif
dalam penanaman investasi, ekonomi, perdagangan dan pariwisata.
Kaltim juga memiliki keunggulan komparatif, diantaranya secara
geostrategis Kaltim berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI
II). Jalan Trans Kalimantan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, bandara
internasional maupun bandara perintis, pelabuhan laut dan pelabuhan peti
kemas yang dapat menunjang kelancaran kegiatan ekonomi dan perdagangan.
Tiga kawasan industri yang sedang dikembangkan di Kaltim juga merupakan
keunggulan komparatif yang dimiliki Kaltim di banding daerah lain di
Indonesia, yakni klaster industri berbasis pertanian dan oleochemical di
Maloy, Kutai Timur, Klaster Industri berbasis minyak dan gas bumi
(migas) dan kondensat di Bontang dan Kawasan Industri Kariangau di
Balikpapan.
"Bahkan untuk kawasan industri di Maloy, Kutai Timur telah ditetapkan
menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) oleh Presiden, berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 85/2014 tentang KEK MBTK (Maloy Batuta
Trans Kalimantan). Ke depan ini akan memberikan dampak positif terhadap
ASEAN Economic Community (AEC) 2015, sekaligus untuk peningkatan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat Kaltim," jelasnya.
Pada prinsipnya, ujar dia, potensi SDA dan peluang usaha yang ada di
Kaltim, semuanya akan terbuka lebar bagi usahawan Kaltim maupun siapa
saja, baik usahawan dalam maupun luar negeri untuk dapat mengolah dan
memanfaatkannya atas dasar saling menguntungkan dan dilaksanakan secara
sinergis dengan tujuan untuk kesejahteraan rakyat, bangsa dan negara
Indonesia, tidak terkecuali negara-negara ASEAN.
"Komunitas ASEAN 2015 tidak perlu ditakuti, melainkan harus disambut
positif dan optimistis. Kita harus bisa memastikan bahwa masyarakat
Kaltim siap untuk berkompetisi di era global," pungkasnya. (her/sul/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM