Jambore Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun, Langkah Awal Memerangi Emisi Gas Rumah Kaca
SAMBOJA. Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Jambore Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun Tahun 2024 di Coconut Beach Samboja, Selasa (27/2) malam tadi.
Acara yang diselenggarakan selama empat hari dimulai tanggal 27 Februari hingga 1 Maret 2024 dengan konsep berkemah di tepi Pantai, diikuti oleh kurang lebih 130 peserta.
Dalam arahannya Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni, menyatakan bahwa jambore ini merupakan kegiatan pertama yang diadakan oleh Kaltim, bahkan pertama di Indonesia, sehingga perlu diapresiasi oleh semua pihak.
Sri juga menekankan perlunya menjaga forum silaturahmi Dalkarlabun ini karena dapat meningkatkan sistem kebersamaan antar Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota, Brigade Dalkarlabun, KTPA, Perusahaan Besar Swasta, guna pencegahan/pengendalian kebakaran pada areal perkebunan.
"Kaltim menjadi contoh bagi dunia pemerhati lingkungan karena ikut berkontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca," ungkapnya.
Sri mengatakan Kaltim merupakan provinsi di Kalimantan yang di Tahun 2023 kemaren mengalami kemarau namun tidak menimbulkan kebakaran yang dapat berakibat dampak lingkungan disekitarnya maupun negara tetangga akibat asap kebakaran.
KTPA merupakan garda terdepan dalam rangka pengendalian kebakaran lahan Perkebunan, sehingga informasi dari Kadisbun tadi perlu di wujudkan dengan persetujuan tambahan anggaran baik diperubahan atau usulan anggaran tahun berikutnya untuk sarpras KTPA yang belum ada atau belum lengkap.
Dengan memperkuat kapasitas (sarana/ prasarana/SDM dan kelembagaan dan tanggap darurat para pihak maka pengendalian kebakaran lahan dan kebun ini dapat menambah nilai tambah sektor Perkebunan dalam rangka penurunan gas emisi rumah kaca dan bukti bahwa kegiatan Pembangunan Perkebunan berkelanjutan dilaksanakan secara optimal.
Pembangunan Perkebunan secara berkelanjutan ini telah mendapatkan apresiasi oleh Bank Dunia (World Bank) dalam rangka mengurangi deforestasi dan degradasi lahan melalui program FCPF-CF.
"Saya sangat berharap bahwa Jambore ini tidak hanya dilakukan pada saat ini juga, namun di tahun tahun yang akan datang tetap dilaksanakan," tutur Sri.
Sementara peserta jambore sendiri dari Forkompinda, OPD Pemprov yang terkait, Dinas Kab/Kota yang menangani Bidang Perlindungan Perkebunan, Mitra Kerja Pembangunan, GAPKI, dan PBS Perkebunan Kelapa Sawit. Turut hadir pada kegiatan tersebut Direktur Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian RI.
Kegiatan pun dirangkai dengan penandatangan Deklarasi Kesepakatan Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun yang melibatkan stakeholder terkait. (Prb/ty)
SUMBER : SEKRETARIAT