Gubernur : Jangan Malu Cantumkan Identitas Petani
TENGGARONG - Gubernur H Awang Faroek Ishak menghendaki kepada peserta kontingen Penas XIII Petani dan Nelayan Kaltim tidak perlu malu mencantumkan identitas pekerjaannya sebagai petani. Itu diutarakannya ketika melepas kontingen Petani dan Nelayan Kaltim yang siap mengikuti Penas XIII Petani Nelayan tahun 2011 di Kutai Kartanegara, Kaltim, 18 – 23 Juni 2011.
Wanti-wanti Gubernur Faroek ini disampaikannya ketika memberikan pengarahan di hadapan peserta. Malah, “orang nomor satu” Kaltim ini sempat meminta kepada sejumlah peserta untuk menunjukkan KTP (Kartu Tanda Penduduk), dan ia sempat pula membacakan status pekerjaan para petani ini.
“Jangan malu mencantumkan identitas sebagai petani. Petani itu merupakan pekerjaan yang sangat mulia,” ujar Faroek. Menurut dia, sekarang ini petani sudah tidak identik lagi dengan berbaju lusuh, bau tidak sedap dan berpenghasilan kecil, tapi sudah banyak petani yang sukses, memakai dasi dan menjadi petani yang intelektual.
Ia pun menyebut, para petani sekarang sudah canggih. Sudah banyak yang bisa memanfaatkan teknologi informasi melalui internet sebagai sarana mendapatkan informasi dan tukar pikiran. “Saya minta, jangan malu mengatakan orang tua saya petani,” tambahnya, karena pertanian saat ini berkembang pesat dan menghasilkan pengusaha-pengusaha baru di bidang agribisnis.
Berulang-ulang ia menyebut, dunia pertanian sekarang ini sudah sangat maju. Tidak lagi menggunakan alat-alat tradisional, melainkan sudah menggunakan teknologi tinggi untuk pengolahannya. Karena itu, ia berharap pertanian akan berkembang baik di Kaltim dan di luar Kaltim. “Tidak ada ruginya kalau kita membantu petani dan nelayan karena manfaat yang didapat banyak,” harapnya.
Menurut Faroek, Pemprov Kaltim sangat konsen untuk mengasngkat dan memberdayakan petani, termasuk memberikan beasiswa kepada para pelajar menuju Kaltim sebagai pusat agribisnis. “Kita tak boleh bangga dengan batubara karena suatu saat akan habis dan yang akan berkembang adalah pertanian, pertanian lebih banyak menghasilkan lapangan pekerjaan dibandingkan batubara,” tambahnya.
SUMBER : HUMAS DISKOMINFO PROV. KALTIM