TENGGARONG – Pertemuan para petani-nelayan beserta
stakeholder-nya se-Indonesia bahkan internasional di Pekan Nasional
(Penas) XIII Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Juni mendatang, bukan
hanya membahas ruang lingkup pertanian. Kepiawaian petani-nelayan dalam
olah seni juga mendapat porsi diakomodasi di ajang ini.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Penas KTNA XII Kukar Dr Haryanto
Bachroel saat dihubungi Kamis (13/1) kemarin menyebutkan, tujuan
festival seni di tengah pelaksanaan Penas KTNA untuk meningkatkan
apresiasi peserta maupun masyarakat Kukar sebagai tuan rumah tentang
berbagai macam seni budaya yang ada di tanah air.
“Karena setiap kontingen provinsi peserta Penas diharuskan pula
menyertakan tim keseniannya dengan mengetengahkan potensi seni budaya
khas daerahnya masing masing,” ujarnya. Tujuan berikutnya untuk
meningkatkan keakraban antar-peserta dan antara peserta dengan warga
Kukar.
Melalui festival ini diharapkan selama Penas tidak terjadi kejenuhan
namun tercipta dinamika dan keceriaan, sehingga memberikan kesan dan
kenangan yang mendalam bagi peserta selama Penas berlangsung di Kukar.
“Pelaksanaan Penas ini langka, artinya paling tidak 10 tahun bahkan
lebih event Penas ini kembali diadakan di Kukar,” katanya.
Festival seni di pentas Penas KTNA termasuk kegiatan lain yang utama.
Karena itu perlu dikemas dengan baik supaya seluruh peserta dapat
terpuaskan dengan suguhan seni budaya sejumlah daerah di tanah air.
Menurutnya panggung festival seni tidak saja didirikan di arena pusat
Penas, namun ada pula panggung yang didirikan di dekat pemukiman (home
stay) peserta yang nantinya tersebar di 4 hingga 5 kecamatan terdekat
dari Kota Tenggarong. Festival seni Penas KTNA 2011 ini ada yang
bersifat dilombakan dan ada pula yang ditujukan untuk sekadar hiburan
rakyat.
Untuk yang dilombakan terdiri dari 3 lomba, yaitu tarian Gerak
Nusantara, Gita Nusantara yang melombakan kemampuan tarik suara sebagai
lagu wajib, dan lagu daerah sebagai lagu pilihan. Selanjutnya lomba
Busana Nusantara, yang dinilai mulai keserasian, penampilan dan
kemegahan busana daerahnya terutama saat pembukaan nanti.
“Sementara pentas seni yang tidak dilombakan adalah yang bersifat
hiburan rakyat, seperti lawak, tari kreasi, organ tunggal, teater, band
dan sejenisnya,” tambahnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 14 JANUARI 2011