Penas KTNA XIII Gelar Festival Seni Budaya se Indonesia
14 Januari 2011
Admin Website
Artikel
3795
TENGGARONG – Pertemuan para petani-nelayan beserta
stakeholder-nya se-Indonesia bahkan internasional di Pekan Nasional
(Penas) XIII Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Juni mendatang, bukan
hanya membahas ruang lingkup pertanian. Kepiawaian petani-nelayan dalam
olah seni juga mendapat porsi diakomodasi di ajang ini.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Penas KTNA XII Kukar Dr Haryanto Bachroel saat dihubungi Kamis (13/1) kemarin menyebutkan, tujuan festival seni di tengah pelaksanaan Penas KTNA untuk meningkatkan apresiasi peserta maupun masyarakat Kukar sebagai tuan rumah tentang berbagai macam seni budaya yang ada di tanah air.
“Karena setiap kontingen provinsi peserta Penas diharuskan pula menyertakan tim keseniannya dengan mengetengahkan potensi seni budaya khas daerahnya masing masing,” ujarnya. Tujuan berikutnya untuk meningkatkan keakraban antar-peserta dan antara peserta dengan warga Kukar.
Melalui festival ini diharapkan selama Penas tidak terjadi kejenuhan namun tercipta dinamika dan keceriaan, sehingga memberikan kesan dan kenangan yang mendalam bagi peserta selama Penas berlangsung di Kukar. “Pelaksanaan Penas ini langka, artinya paling tidak 10 tahun bahkan lebih event Penas ini kembali diadakan di Kukar,” katanya.
Festival seni di pentas Penas KTNA termasuk kegiatan lain yang utama. Karena itu perlu dikemas dengan baik supaya seluruh peserta dapat terpuaskan dengan suguhan seni budaya sejumlah daerah di tanah air.
Menurutnya panggung festival seni tidak saja didirikan di arena pusat Penas, namun ada pula panggung yang didirikan di dekat pemukiman (home stay) peserta yang nantinya tersebar di 4 hingga 5 kecamatan terdekat dari Kota Tenggarong. Festival seni Penas KTNA 2011 ini ada yang bersifat dilombakan dan ada pula yang ditujukan untuk sekadar hiburan rakyat.
Untuk yang dilombakan terdiri dari 3 lomba, yaitu tarian Gerak Nusantara, Gita Nusantara yang melombakan kemampuan tarik suara sebagai lagu wajib, dan lagu daerah sebagai lagu pilihan. Selanjutnya lomba Busana Nusantara, yang dinilai mulai keserasian, penampilan dan kemegahan busana daerahnya terutama saat pembukaan nanti.
“Sementara pentas seni yang tidak dilombakan adalah yang bersifat hiburan rakyat, seperti lawak, tari kreasi, organ tunggal, teater, band dan sejenisnya,” tambahnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 14 JANUARI 2011
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Penas KTNA XII Kukar Dr Haryanto Bachroel saat dihubungi Kamis (13/1) kemarin menyebutkan, tujuan festival seni di tengah pelaksanaan Penas KTNA untuk meningkatkan apresiasi peserta maupun masyarakat Kukar sebagai tuan rumah tentang berbagai macam seni budaya yang ada di tanah air.
“Karena setiap kontingen provinsi peserta Penas diharuskan pula menyertakan tim keseniannya dengan mengetengahkan potensi seni budaya khas daerahnya masing masing,” ujarnya. Tujuan berikutnya untuk meningkatkan keakraban antar-peserta dan antara peserta dengan warga Kukar.
Melalui festival ini diharapkan selama Penas tidak terjadi kejenuhan namun tercipta dinamika dan keceriaan, sehingga memberikan kesan dan kenangan yang mendalam bagi peserta selama Penas berlangsung di Kukar. “Pelaksanaan Penas ini langka, artinya paling tidak 10 tahun bahkan lebih event Penas ini kembali diadakan di Kukar,” katanya.
Festival seni di pentas Penas KTNA termasuk kegiatan lain yang utama. Karena itu perlu dikemas dengan baik supaya seluruh peserta dapat terpuaskan dengan suguhan seni budaya sejumlah daerah di tanah air.
Menurutnya panggung festival seni tidak saja didirikan di arena pusat Penas, namun ada pula panggung yang didirikan di dekat pemukiman (home stay) peserta yang nantinya tersebar di 4 hingga 5 kecamatan terdekat dari Kota Tenggarong. Festival seni Penas KTNA 2011 ini ada yang bersifat dilombakan dan ada pula yang ditujukan untuk sekadar hiburan rakyat.
Untuk yang dilombakan terdiri dari 3 lomba, yaitu tarian Gerak Nusantara, Gita Nusantara yang melombakan kemampuan tarik suara sebagai lagu wajib, dan lagu daerah sebagai lagu pilihan. Selanjutnya lomba Busana Nusantara, yang dinilai mulai keserasian, penampilan dan kemegahan busana daerahnya terutama saat pembukaan nanti.
“Sementara pentas seni yang tidak dilombakan adalah yang bersifat hiburan rakyat, seperti lawak, tari kreasi, organ tunggal, teater, band dan sejenisnya,” tambahnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 14 JANUARI 2011