
Dengan ibukota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara memliki luas wilayah daratan 26.326 KM2 dengan luas pengelolaan laut 2.220,37 KM2. Wilayah Pemerintahan Kabupaten ini terbagi dalam 18 Kecamatan dengan jumlah penduduk sebesar 538.529 jiwa, sedangkan program percepatan pembangunan daerah berupa GERBANG DAYAKU (Gerakan Pengembangan Pemberdayaan Dayaku).
Daerah ini juga dikenal sebagai kota wisata budaya dengan Prasasti kerajaan tertua di Indonesia (abad IV) Museum Mulawarman dan diidukung oleh obyek wisata lainnya diantaranya arena fantasi Pulau Kumala. Selain itu, juga memiliki potensi - potensi minyak dan gas bumi, batubara dan hasil tambang lainnya, kehutanan, perikanan, peternakan dan lainnya. Sehingga bagi kalangan investor yang mau menanamkan investasinyanya sangat terbuka, khususnya ada sektor perkebunan, peternakan dan perikanan air tawar.
Potensi dan peluang investasi sub sektor Perkebunan diarahkan pada beberapa komoditas, terutama komoditas yang kurang mendapat perhatian. Adapun titik berat dari pengembangan dan pemberdayaan sub sektor Perkebunan adalah Kelapa Sawit, Kakao, Karet, Tebu, Pisang Abaca, Lada dan Rami.
Kelapa Sawit merupakan komoditas ekspor andalan yang dijadikan bahan baku minyak goreng. Saat ini tengah diteliti untuk dijadikan bahan bakar kendaraan bermotor pengganti minyak bumi yang kini kian menipis. Komoditi Kelapa Sawit menjadi andalan bagi masuknya investasi ke Kabupaten Kutai. Hingga kini jumlah investor yang berminat mengelola komoditas Kelapa Sawit masih sangat kurang.
Kakao merupakan komoditas ekspor yang juga menjadi andalan bagi Kabupaten Kutai. Selama ini budidaya Coklat hanya dilakukan secara tradisional oleh penduduk dalam jumlah terbatas. Padahal kalau dikelola secara modern komoditi Kakao akan menjadi salah satu barang dagangan yang memiliki prospek cerah.
Karet merupakan komoditas ekspor yang cukup penting bagi Kabupaten Kutai. Saat ini hanya dibudidayakan secara tradisional oleh penduduk berupa Karet Alam. Memang telah ada perkebunan Karet modern di Tanjung Santan, narnun areal itu masih dalam jumlah terbatas. Investasi di bidang komoditi Karet melalui pola PIR dan PLASMA memiliki prospek yang cerah.
Tabel 1. Luas Areal, Produksi & Tenaga Kerja Perkebunan di Kab. Kutai Kartanegara
Jenis Komoditas |
Luasan Total |
Produksi (Ton) |
Produktivitas (Kg/Ha) |
TKP (Orang) |
1. Kelapa Sawit |
202.313 |
1.941.639 | 12.641 |
29.754 |
2. K a r e t |
22.274 |
9.315 |
1.148 |
11.391 |
3. K a k a o |
146 |
34 |
618 |
175 |
4. Kelapa Dalam |
8.883 |
5.453 |
876 |
5.312 |
5. L a d a |
5.145 | 2.541 |
634 |
2.939 |
6. K o p i |
664 | 28 |
224 | 557 |
7. A r e n |
344 |
149 |
898 |
646 |
8. Kemiri |
97 | 10 |
179 | 305 |
Tahun 2016 | 239.866 |
1.959.169 |
11.368 | 51.079 |
Tahun 2015 | 228.643 |
1.531.677 |
9.237 | 46.903 |
Tahun 2014 | 223.653 |
1.251.471 |
12.442 | 45.134 |
Tahun 2013 | 221.447 |
1.134.664 |
11.448 | 107.656 |
Tahun 2012 | 207.953 |
492.781 |
5.220 | 119.705 |
Tahun 2011 | 216.452 |
345.650 |
3.760 | 124.693 |
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (2017)